, MAGETAN - Forum Masyarakat Ekonomi Lemah (Formel) Kabupaten Magetan menyayangkan kecerobohan Tim Panitia Seleksi (Pansel) yang meloloskan Ririn Wijayanti masuk menjadi siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) yang ditengarai menggunakan identitas milik Vika, sepupunya.
"Institusi Polri yang kenyang dengan asam garam tindak kejahatan, masih bisa bertindak ceroboh. Jangan sampai kecerobohan itu menjadi pembenaran di masyarakat adanya sogok-sogokan masuk Polri itu," kata Ketua Formel, Rasimin Hadi Susilo kepada , Senin (8/9/2014).
Karena itu, Ketua Formel minta agar tidak hanya tersangka dan keluarganya saja yang disalahkan dan diperiksa tapi juga mencari oknum yang meloloskan Ririn Wijayanti masuk ke Sekolah Polisi Negara (SPN).
"Kalau tes fisik lolos wajar. Tapi tes akademik, bisa lolos, luar biasa. Karena dengan ijazah palsu pun juga bisa masuk Polisi," kata salah satu sesepuh Magetan ini.
Rasimin berharap, Polisi bisa mengembangkan dan menemukan oknum yang meloloskan Ririn. Hal ini agar imej yang terbangun di masyarakat bisa tereleminir.
"Polisi yang mati-matian membangun imej, bisa baik dimata warga masyarakat. Mudah-mudahan aktornya bisa terungkap," harap Rasimin.
Kabar yang dihimpun menyebutkan, penggunaan identitas milik sepupunya Vika oleh Ririn Wijayanti, siswa Polwan, karena masalah umur. Umur tersangka sudah 23 tahun, sedang Vika yang digunakan identitasnya masih 21 tahun.
Seperti diberitakan, Tim Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri memeriksa Rimun dan istrinya Parti, warga Desa/Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan di Mapolsek Nguntoronadi.
Pemeriksaan kedua pasangan suami istri itu terkait anaknya Ririn Wijayanti yang diterima masuk di Sekolah Polisi Negara (SPN) dengan menggunakan identitas milik Vika sepupunya.
Meski begitu, aparat di Magetan belum bersedia dimintai komentarnya, termasuk Kapolres Magetan AKBP Riky Haznul yang dikonfirmasi lewat Kasubbag Humas AKP Suwadi.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment