Lega, Pembunuh Anaknya Tertangkap

Lega, Pembunuh Anaknya Tertangkap

, PAMEKASAN – Tertangtangkapnya pelaku pembunuhan Dewi Fajariah (22), warga Jl Pintu Gerbang V, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan, yang dilakukan Polrestabes Surabaya, Minggu (6/9/2014) lalu, membuat lega kedua orang tuanya, Mahmudi (48) dan Sutiyem (45).Dengan tertangkapnya pelaku Yudi Efendi (30) yang buron selama 5 bulan itu, mereka bersyukur kepada Allah dan mengucapkan terima kasih kepada aparat Polrestabes Surabaya yang telah bekerja keras mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa anaknya di Hotel Vini Vidi Vici (V3) Surabaya kamar 215 Surabaya, sekaligus menangkap pelakunya.“Sekarang kami benar-benar lega, karena pembunuh anak kami sudah berhasi ditangkap. Padahal sebelumnya kami sudah hampir putus asa, karena sudah lima bulan pelaku menghiang dan berpindah-pindah tempat, hingga akhirnya pelaku ditangkap di Medan,” kata Mahmudi, ayah korban, saat ditemui , di rumahnya, Senin (8/9/2014).Didampingi istrinya, Sutiyem, Mahmudi mengungkapkan, karena Yudi, pelakunya asal Sampang sudah tertangkap, ia minta kepada aparat hukum, baik kepolisian atau pengadilan agar menghukum pelaku dengan seberat-beratnya. Karena sudah  jelas dengan sengaja menghilangkan nyawa anaknya.Ayah dua anak itu meragukan pengakuan tersangka Yudi Efendi (, Senin, 8/9/2014), kepada penyidik yang mengatakan terpaksa membunuh Dewi,  karena anaknya (Dewi Red) berteriak histeris akibat sakau pil inek yang baru ditelannya. Ia yakin pembunuhan itu sudah direncanakan pelaku sebelumnya.Sebab beberapa hari sebelum terjadi pembunuhan, Dini, mantan pacar pelaku, yang juga teman Dewi, pernah bertengkar dengan orang lain. Saat itu Dewi melabrak orang yang menyakiti Dini. Namun kemudian, bukannya Dini mengucapkan terima kasih kepada Dewi, malah Dini memmusuhi Dewi.“Belum seminggu anak kami terlibat pertengkaran  dengan orang lain, anak kami ditemukan tewas dibunuh. Kami menduga pembunuhan ini, ada kaitannya dengan pertengkaran anak kami. Tapi kami pasrahkan semuanya kepada Pak Polisi untuk mengusutnya,” kata Mahmudi.Dikatakan, sampai kapanpun ia tidak akan pernah memaafkan pembunuh anaknya, walau keluarga pelaku berulang kali datang ke rumah mengajak damai dan mengakui kesalahannya minta agar tindakan pelaku dimaafkan, karena dianggap kenakalan remaja.Namun Mahmudi tidak mau berdamai, dengan alasan kematian anaknya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga karena sudah jelas faktor kesengajaan pelaku menghilangkan nyawa anaknya. Bahkan saat itu keluarg pelaku datang untuk memberikan santuan kepadanya ditolak dan disuruh dikembalikan.“Satu bulan setelah pembunuhan itu, keluarga Yudi datang ke rumah kami mau berdamai dan mintaa maaf agar mendapatkan keringanan hukuman. Saat itu kami jelaskan, kalau ingin keringanan, sebaiknya Yudi menyerahkan diri. Tapi jawab keluarganya, tidak tahu di mana keberadaan Yudi. Ini kan tidak mungkin. Buktinya, Yudi tertangkap di rumah saudaranya di Medan,” papar Mahmudi.Diungkapkan, dalam satu dua hari ke depan ini ia dan istrinya berniat berkunjung ke Polrestabes Surabaya, minta izin penyidik ingin bertemu langsung dengan wajah pembunuh yang mengaku mencintai Dewi.Disinggung Dewi diduga suka dugem dan mengkonsumsi narkoba, Mahmudi menepis. Itu hanya pengakuan Yudi saja untuk mengalihkan kasusnya. Sebab setiap Dewi pulang ke Pamekasan, Dewi sering berpesan pada adiknya, Mohammad Hendrik jagang nakal dan tidak minum dan melarang mendekati narkoba.Diakui, setelah kematian Dewi, adiknya yang sebelumnya belajar di pondok pesantren, kini terpaksa berhenti. Karena dirinya sebagai pekerja serabutan dan istrinya penjual rujak, tidak mampu untuk membiayai pendidikan Hendrik.Seperti diberitakan, Dewi Fajiriah, tewas di Hotel V3, 17 April 2014 lalu. Saat ditemukan tubuh Dewi mengenakan baju kaus kuning dan celana jeans dalam keadaan terlentang di atas kasur sekitar pukul 07.00. Sementara Yd, teman prianya yang mengajak check ini, kabur dengan meninggalkan identitas diri di recepsionis hotel.





Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com