![]() |
7 Parpol Senayan Harus Copot Kadernya yang Terlibat Kasus Suap PON Riau |
komisi pemberantasan korupsi (kpk) telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus korupsi pon riau. para tersangka tersebut merupakan kader dari partai besar di dpr ri.indonesia corruption watch (icw) mengatakan, parpol harus segera mencopot kadernya jika ingin citra parpol tetap baik di mata publik. jika hal ini tidak dilakukan maka masyarakat akan berpikir parpol malah melindungi koruptor."kalau partai punya komitmen pemberantasan korupsi harus pecat kadernya," kata koordinator korupsi politik icw, abdulllah dahlan kepada detikcom, minggu (27/1/2013).menurut abdullah, kader seperti ini malah akan membuat citra parpol buruk. pemecatan bisa menjadi pembelaajaran bagi para kader agar tidak melakukan korupsi. "kader ini kan memperburuk citra partai. agar ada pembelajaran siapapun kader yang melakukan korupsi tidak mendapatkan dukungan dari parpol," ujarnya."jangan sampai partai malah menyiapkan pengacara dan dibacakup. hal itu malah menunjukan partai mendukung tidak mendukung pemberantasan korupsi" tambahnya.sebelumnya, kpk telah menahan 7 tersangka suap pon. mereka yang ditahan kpk, selasa (15/1/2013) merupakan anggota dprd riau, yakni zulfan heri dan abu bakar sidik (golkar), adrian ali (pan), roem zein (ppp), syarif hidayat (ppp), tengku muhaza (demokrat), dan turechan asyari (pdip). sedangkan dua anggota dewan yang menjalani vonis, yakni faisal (golkar) dan m dunir (pkb).kasus ini bermula adanya penambahan dana untuk revisi venue pon. pihak pemprov riau di bawah tampuk pimpinan rusli zainal meminta revisi perda pon untuk menambah dana. dalam hal ini dewan minta uang lelah dari 2 perda yang diajukan. satu perda dibandrol rp 900 juta.pihak pemprov riau memaksa pihak kontraktor untuk memenuhi keinginan tersebut. uang pun diberikan ke faisal aswan yang akhirnya ketangkap kpk. pihak perusahaan juga setor ke kadispora riau, lukman abbas yang kini terdakwa suap pon sebesar rp 700 juta. gubernur riau pun dititipi pihak konsorsium stadion utama rp 500 juta lewat ajudannya, said faisal alias hendra. pun begitu, bolak balik sebagai saksi di persidangan ini, rusli membantah telah menerima uang tersebut. (slm/rmd)
sumber: www.detik.com
Post a Comment