Home » , , , , , , , » Air UOB Dibuang di Baturaja, Warga Kembali Protes

Air UOB Dibuang di Baturaja, Warga Kembali Protes

Written By laso on Sunday, 20 January 2013 | 02:28




Air UOB Dibuang di Baturaja, Warga Kembali Protes
Air UOB Dibuang di Baturaja, Warga Kembali Protes





ratusan warga kampung baturaja, kelurahan kebon melati, kecamatan tanah abang, jakarta pusat, kembali melakukan protes di pelataran gedung uob, minggu (20/1/2013) sore. warga protes lantaran air buangan dari basement uob menggenangi rumah mereka sekitar betis orang dewasa. sabtu malam kemarin warga sudah protes ke uob."limpahan air (basement uob) masuk ke kampung kami. takutnya pengurasan ini bikin banjir terjadi lagi seperti jebolnya latuharhary kemarin. kami minta uob menghentikan air limpahan basementnya ke perkampungan warga," kata ketua rw 07 kampung baturaja, arman setiawan (55) di pelataran gedung uob, jakarta, minggu (20/1/2013) sore.arman menekankan, ada tiga rw di kampungnya. rw tersebut adalah rw 1, rw 3 dan rw 7. menurutnya, tidak semua rw tergenang air limpahan uob. namun, jika limpahan air uob terus dibuang ke sana maka semua rw akan terendam. dia berharap, manajemen uob plaza dapat memahami kondisi kekawatiran warga."kemarin kita udah ngungsi yang pas banjir dari latuharhary. masa ini kan tidak ada hujan kita mau kebanjiran lagi. kemarin baru kering, masa terus mau banjir lagi," tandasnya.hal senada juga dikeluhkan lisa, warga yang sehari-hari berjualan nasi. ia terpaksa harus menutup dagangannya akibat banjir sejak kamis lalu. kini, dengan adanya kiriman limpahan air dari uob, ia kembali tidak bisa berjualan. padahal, ia kemarin sudah membuka lapak dagangannya."kemarin sudah kelep, masa mau kelep lagi. untung kemarin grand indonesia ngasih santunan, dari sini (uob plaza) nggak ada. kita kan nggak kerja sejak banjir. saya sih nggak minta apa-apa, cuma air jangan dibuang ke rumah warga. kita kan khwatir kalau banjir," keluh lisa.lisa menambahkan, luapan air dari uob berbau tidak sedap. menurutnya, sejak luapan air uob menggenangi rumahnya, ia memutuskan mengungsi. ia berharap, manajemen uob dapat mengerti keadaan warga di perkampungan belakang gedung pencakar langit itu. "air limpahannya uob bau bangkai. beda dengan banjir kemarin. jangan dibuang ke sini lagi. tanahnya udah turun," katanya.atas adanya protes ini pihak uob belum dapat dikonfirmasi. wartawan yang mencoba mengkonfirmasi ke pihak uob diusir oleh satpam. satpam uob masih menahan para pewarta di pelataran gedung pencakar langit itu. padahal, wartawan sudah mengungkapkan alasannya menemui manajemen uob buat keperluan klarifikasi. namun, satpam masih bersikukuh dengan pendiriannya.









editor :
sumber: www.kompas.com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger