![]() |
Candaan Daming Cermin Hakim Remehkan Kasus Pemerkosaan |
Detik meski telah meminta maaf, candaan ketua pengadilan tinggi (kpt) palembang m daming sunusi masih terus menuai kritikan. celetukan 'pemerkosa dan korban sama-sama menikmati' dinilai cermin hakim meremehkan kasus pemerkosaan."bagaimana keadilan akan digantungkan tegaknya pada mereka yang menganggap remeh persoalan ini," kata ketua umum pp nasyiatul aisyiyah, normasari, kepada detikcom, rabu (16/1/2013).dalam kacamata aisyiyah, pemerkosaan adalah kejahatan yang membawa penderitaan berlipat lipat bagi perempuan. sayangnya, keadilan yang diperloeh korban perkosaan melalui institusi hukum tidak sepenuhnya mampu mengembalikan korban pada kondisi sebelumnya."statement calon hakim agung tersebut merefleksikan hakim daming tidak sensitif terhadap persoalan besar perempuan dan anak sebagai korban utama perkosaan," ujar norma. menurut norma, keadilan tidak bisa digantungkan semata-mata pada ketentuan peraturan perundangan tetapi bagaimana diimplementasikan dalam hakim putusan dan pelaksanaan. tetapi sama sekali tidak ada empati maupun nurani menyatakan hal tersebut meski berargumen gurauan."mestinya yang bersangkutan mundur dari proses seleksi," tandas norma.alhasil, norma meminta kepada dpr untuk tidak meloloskan calon-calon hakim yang tidak berperspektif korban karena ke depan akan lebih banyak yang terkena dampak dan mempengaruhi penegakan keadilan."keadilan tidak akan tegak di hadapan mereka yang menafikkan nurani meninggalkan empati dalam perspektif korban dan meremehkan persoalan yang jelas-jelas mengakibatkan berlipat penderitaan," kata norma.seperti diketahui, daming membuat lelucon di dpr dengan menyebut 'yang diperkosa dengan yang memperkosa ini sama-sama menikmati. jadi harus pikir-pikir terhadap hukuman mati'. ironisnya, anggota dpr yang mendengarnya turut menyumbang tawa. atas hal ini daming mendapat banyak kritik, demikian juga legislator yang menyeleksinya. namun dengan jantan daming telah meminta maaf."saya meminta maaf kepada masyarakat indonesia, dari lubuk yang paling dalam. saya menyadari kata-kata itu tidak pantas diucapkan oleh siapa pun, termasuk calon hakim agung. saya sungguh sangat menyesal," kata daming kepada detikcom di gedung ma, jl medan merdeka utara, jakarta. (asp/nrl)
sumber: www.detik.com
Post a Comment