Home » , , , , , , , , , , » Pakar Tata Kota: Banjir Jakarta, Tak Ada Upaya Turunkan Air Permukaan

Pakar Tata Kota: Banjir Jakarta, Tak Ada Upaya Turunkan Air Permukaan

Written By laso on Friday, 18 January 2013 | 00:36




Pakar Tata Kota: Banjir Jakarta, Tak Ada Upaya Turunkan Air Permukaan
Pakar Tata Kota: Banjir Jakarta, Tak Ada Upaya Turunkan Air Permukaan





Detik jakarta tergenang parah pada kamis (17/1/2013) kemarin. padahal curah hujan tercatat paling tinggi adalah 125 mm di kawasan kedoya, separuh dari curah hujan pada banjir 2007 yang tercatat 339 mm. namun curah hujan yang masih setengahnya itu berdampak lebih parah dari 2007. mengapa?"sejak dulu sudah salah pendekatannya, karena kita membangun infrastruktur berlomba-lomba," kata pakar tata kota dari universitas parahyangan bandung, marco kusumawijaya, ketika dihubungi detikcom, jumat (18/1/2013).marco yang rumahnya juga kebanjiran 1 meter ini memaparkan rumus sederhana yang juga definisi banjir alias air permukaan. rumusnya adalah: "air permukaan = hujan + kegiatan manusia - air yang diserap". nah untuk menurunkan air permukaan alias mengurangi banjir, marco berpendapat, yang paling mungkin direkayasa manusia adalah menurunkan faktor 'kegiatan manusia' dan meningkatkan faktor 'air yang diserap'."itu sudah sangat jelas bahwa banjir artinya air permukaan yang tidak berhasil disalurkan di saluran awal maupun buatan. sejak dulu kita berlomba-lomba membuat lebih banyak saluran ini tetapi air permukaannya tidak ada usaha untuk menguranginya. terus memperbesar saluran (drainase) termasuk di bkt, tetapi hampir tidak ada upaya menurunkan air permukaan yang liar itu yang turun dari hulu maupun di jakarta sendiri," papar marco yang anak dan istrinya mengungsi karena banjir ini.jadi, kesalahan pendekatan yang lebih mengutamakan pembangunan saluran drainase dibanding memperbanyak permukaan resapan air itulah yang disoroti marco. banjir tak semata-mata hanya bisa dibuang ke saluran drainase, namun juga harus diserap oleh permukaan tanah."salahnya di situ. kalau mau mengurangi banjir kita tidak bisa memperbesar saluran-saluran, tapi mengurangi juga air permukaan. di situ salahnya. kejadian ini (banjir pada kamis kemarin, red) luar biasa dan ini menunjukkan dengan sangat jelas kesalahan itu. ini juga ditunjukkan studinya restu gunawan melalui bukunya 'gagalnya sistem kanal'," jelas marco yang sedang berada di yogyakarta ini. (nwk/nrl)
sumber: www.detik.com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger