![]() |
Anah-anak Korban Gempa Aceh Masih Trauma |
anak-anak korban gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter yang terjadi di kabupaten bener meriah dan aceh tengah, provinsi aceh, masih mengalami trauma.
"kalau ada gempa susulan, syifa lari ketakutan dan mukanya pucat," kata salah seorang warga cekal kabupaten bener meriah ruhdi muharram yang dihubungi dari jakarta, jumat (5/7/2013).
syifa adalah anak pertama ruhdi yang berusia empat tahun.
saat gempa bumi terjadi ia sedang berada di dalam rumah dan berhasil diselamatkan.
meskipun tidak mengalami luka-luka, namun trauma akibat gempa bumi masih dirasakan.
hal senada disampaikan syafrianda selian, warga pinangan paya tumpi kabupaten aceh tengah.
anak keduanya icha yang berusia tujuh tahun juga trauma terhadap gempa yang meluluhlantakkan dua kabupaten di dataran tinggi gayo itu.
"icha masih menangis kalau terjadi gempa susulan, bahkan kadang dalam tidurnya dia juga terbangun tiba-tiba meskipun tidak terjadi gempa," ungkap syafrianda.
hingga saat ini penanganan darurat gempa bumi di bener meriah dan aceh tengah masih terus dilakukan dengan fokus utama melakukan upaya pencarian dan evakuasi serta penyelamatan korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi dan pelayanan kesehatan.
data sementara korban gempa tercatat 30 orang meninggal dunia, 12 orang hilang dan 275 orang luka-luka dengan perincian di bener meriah 12 meninggal dunia dan 109 luka-luka, sedangkan di aceh tengah 18 orang meninggal dunia, 12 orang hilang, dan 166 luka-luka.
di bener meriah terdapat 12 orang meninggal dunia.
luka-luka 109 orang dimana 43 orang di rs ud muyan kute, 50 orang di puskesmas pante raya, dan 16 orang di puskesmas lampahan.
sebanyak 789 rumah rusak, di mana 537 unit rumah rusak sedang-berat dan 252 unit rumah rusak ringan.
infrastruktur jalan rusak dan tertimbun tanah longsor ada tujuh titik, di mana tujuh titik sudah selesai diperbaiki.
terdapat delapan fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah, masjid, dan kantor desa yang rusak.
ada 15 titik pengungsian.
hingga saat ini jumlah pengungsi masih didata.
sedangkan di aceh tengah terdapat 18 orang meninggal dunia.
luka-luka 166 orang, dimana rawat inap 114 orang dan rawat jalan 52 orang.
kerusakan 3.
503 unit rumah rusak dimana 1.
368 unit rumah rusak berat, 2.
135 unit rumah rusak ringan.
tujuh puluh lima unit fasilitas umum mengalami kerusakan.
ada 20 titik pengungsian dan pendataan pengungsi juga masih terus dilakukan.
sumber :
antara
editor : kistyarini
ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
gempa aceh
berita terkait
pencarian korban hilang dilanjutkan hari ini
gempa susulan, pencarian korban dihentikan kamis tengah hari
presiden "berkicau" soal gempa aceh dan asap di twitter
korban gempa membutuhkan selimut
ancaman utama aceh bukan tsunami, melainkan gempa daratan
korban tewas gempa aceh jadi 30 orang
pasca-2004, frekuensi gempa daratan di aceh meningkat 6 kali lipat
topik pilihan:
krisis politik mesir
gempa aceh
wimbledon 2013
gebrakan jokowi-basuki
skandal suap impor daging sapi
250 dinamit raib
baca juga
lima kesialan luthfi bergaul dengan makelar
bukan cuma impian, manusia sebentar lagi bisa cangkok kepala
menikah mendadak, ayu "ting ting" berbadan dua?
celaka, teknisi putar film porno di papan reklame
pakaian renang tak sesuai syariah, rekor wanita iran tak diakui
googletag.
display('div-gpt-ad-545517159652763196-2');
terpopuler + indeks
1
"saya juga bingung dengan pilihan wiranto"
2
bisa saja capres jokowi, cawapres suryadharma ali
3
lima kesialan luthfi bergaul dengan makelar
4
suryadharma ali: ahmadiyah tak boleh masuk ppp
5
hilmi disebut jual rumah wakaf kepada luthfi
terbaru + indeks
anah-anak korban gempa aceh masih trauma
bus terguling, 2 penumpang tewas
ribuan kondom perempuan dimusnahkan
pencarian korban hilang dilanjutkan hari ini
koleksi satwa akan disita, pemilik ancam bunuh diri
news
ekonomi
bola
tekno
entertainment
otomotif
health
female
travel
properti
foto
video
forum
kompasiana
about
advertise with us
policy
site map
career
contact us
pedoman media siber
©2008 - 2013 pt.
kompas cyber media (kompas gramedia).
all rights reserved.
!function(d,s,id){var js,fjs=d.
getelementsbytagname(s)[0];if(!d.
getelementbyid(id)){js=d.
createelement(s);js.
id=id;js.
src="https://platform.
twitter.
com/widgets.
js";fjs.
parentnode.
insertbefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");
window.
___gcfg = {
lang: 'id'
};
(function() {
var po = document.
createelement('script'); po.
type = 'text/javascript'; po.
async = true;
po.
src = 'https://apis.
google.
com/js/plusone.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(po, s);
})();
//
$(function() {
var c = true;
$("#mykompas_like").
click(function () {
if (c) {
var n = $(this);
$("#myk-err").
remove();
if (! $("a#myk-ldr").
length) {
n.
parent().
append(' ')
}
c = false;
$.
getjson("http://" + document.
domain + "/services/mykompas/like/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + location.
href + "&jsoncallback=?", function (p) {
if (p && p.
status == 1) {
n.
parents("div:eq(0)").
html(' berita telah terpilih')
} else {
$("#myk-ldr").
remove();
var o = ' proses gagal, coba kembali';
n.
parent().
append(o)
}
c = true;
$("#myk-ldr").
remove()
})
}
return false;
});
$(".
twitter").
click(function () {
$.
getjson("http://api.
my.
kompas.
com/panel/shareontwitter/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + location.
href + "&app_id=kompascom&app_key=k01sbbdjweri938x&jsoncallback=?");
});
//$(".
twitter-share-button").
load(function () {
// $(this).
contents().
find(".
btn").
live("click", function () {
// $.
getjson("http://api.
my.
kompas.
com/panel/shareontwitter/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + location.
href + "&app_id=kompascom&app_key=k01sbbdjweri938x&jsoncallback=?");
// });
//});
fb.
event.
subscribe('edge.
create', function(response) {
console.
log(response);
$.
getjson("http://api.
my.
kompas.
com/panel/shareonfacebook/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + response + "&app_id=kompascom&app_key=k01sbbdjweri938x&jsoncallback=?");
});
});
jquery(document).
ready(function ($) {
$("#putartbox").
kompasartbox({
siteno : "1",
sectionid : "2",
articleid : "1053057",
nameutm : "regional",
nameid : "sartbox",
prevpermalink : "2013/07/05/1147069.
xml"
});
$.
ajax({
type:'get',
url:'http://api.
sharedcount.
com/?url=http://regional.
kompas.
com/read/2013/07/05/1147069/anah-anak.
korban.
gempa.
aceh.
masih.
trauma',
datatype:'json',
beforesend: function(){
$(".
social-fb-count").
html('');
$(".
social-twitter-count").
html('');
},
success:function(result){
//console.
log(result.
facebook.
total_count);
if(result != null || result != undefined || result != '')
{
$(".
social-fb-count").
html(result.
facebook.
total_count);
$(".
social-twitter-count").
html(result.
twitter);
}
else
{
$(".
social-fb-count").
html(0);
$(".
social-twitter-count").
html(0);
}
}
});
});
$(function() {
$('a#btnansweroriginal').
live('click', function(){
$.
ajax({
url: 'http://news.
kompas.
com/quiz/answer/',
type: 'post',
data: $('form#quiz_form').
serialize(),
success: function(result) {
$.
fancybox(result.
status);
}
});
return false;
});
$('#btnlogin').
live('click', function(){
var username = $('#username').
val();
var password = $('#password').
val();
$.
ajax({
url: 'http://news.
kompas.
com/quiz/login/',
type: 'post',
data: $('form#login_form').
serialize(),
success: function(result) {
if(result.
status == 1){
window.
location.
href = result.
output;
}else{
$.
fancybox(result.
output);
}
}
});
return false;
});
$("a#status_quiz").
fancybox({
"width" : '0',
"height" : '0',
"autoscale" : false,
"transitionin" : "none",
// "transitionout" : "none"
});
if(($("#tabbing_tabs").
length > 0)) {
var countries=new ddtabcontent("tabbing_tabs");
countries.
setpersist(true);
countries.
setselectedclasstarget("link");
countries.
init();
}
});
$(function() {
$("a.
fn_register").
fancybox ({
'width' : 700
, 'height' : 550
, 'autoscale' : true
, 'transitionin' : 'over'
, 'transitionout' : 'over'
, 'type' : 'iframe'
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
$('a.
fn_login').
fancybox({
'autoscale': true
, 'transitionin': 'over'
, 'transitionout': 'over'
, 'type': 'iframe'
, 'width': 330
, 'height': 300
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
});
var _gaq = _gaq || [];
_gaq.
push(['a.
_setaccount', 'ua-3374285-20']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['b.
_setaccount', 'ua-3374285-1']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['d.
_setaccount', 'ua-9341640-16']);
_gaq.
push(['d.
_setdomainname', 'auto']);
_gaq.
push(['d.
_setallowlinker', true]);
_gaq.
push(['d.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['d.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['c.
_setaccount', 'ua-3374285-6']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageloadtime']);
(function() {
var ga = document.
createelement('script'); ga.
type = 'text/javascript'; ga.
async = true;
ga.
src = ('https:' == document.
location.
protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.
google-analytics.
com/ga.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(ga, s);
})();
//
sumber: www[dot]kompas[dot]com
Post a Comment