Gaya dengan \"Aviator Sunglasses\" dari Michael Kors |
seperti juga busana dan sepatu, saat ini kacamata tidak sekadar dipakai karena fungsinya, tetapi juga untuk bergaya.
anda bahkan bisa mengenakan kacamata dengan bentuk frame tertentu untuk menunjukkan karakter anda.
untuk anda yang ingin menambah koleksi kacamata, baik kacamata minus maupun sunglasses, dan untuk memperjelas penglihatan maupun untuk bergaya, koleksi terbaru dari michael kors eyewear ini bisa jadi pilihan.
koleksi kacamata untuk wanitanya mengambil inspirasi dari produk michael kors lain, terutama aksesori.
maka detail ikonik seperti mk charm, pyramid studs, dan tonne hardware bisa ditemukan pada koleksinya.
mk charm atau logo mk, yang identik dengan brand michael kors, tampil sebagai aksen pada beberapa sunglasses maupun optical frame.
koleksi wanita menawarkan desain yang klasik dan feminin seperti riley, namun dengan tampil color blocking temple yang menonjolkan detail mk charm.
anda yang menggemari aviator (kacamata gaya penerbang) bisa menemukan rachel, female aviator sunglasses yang hadir dalam warna-warna cerah pada bingkai maupun lensanya.
ada pula lola, aviator dengan mk charm di sudut lensa kacamata.
koleksi wajib dari michael kors eyewear antara lain jemma, yang menggabungkan desain aviator klasik dengan detail pyramid studs yang edgy.
tonne hardware, detail yang biasanya terdapat di handle koleksi tonne handbag, tampil pula pada koleksi lain dengan taburan kristal swarovski.
koleksi aviator juga tersedia untuk pria, dengan bahan metal yang ringan dan desain klasik dengan detail double-bridge.
sedangkan koleksi optical frame untuk pria hadir dalam warna-warna tortoise brown maupun horn, sehingga memberi kesan fashionable namun tetap maskulin.
seluruh koleksi ini bisa ditemukan di optik melawai, yang menjadi distributor eksklusif untuk michael kors eyewear di indonesia.
tweet
newsekonomibolateknoentertainmentotomotifhealthfemaletravelpropertifotovideoforumkompasiana
about
advertise with us
policy
site map
career
contact us
pedoman media siber
©2008 - 2013 pt.
kompas cyber media (kompas gramedia).
all rights reserved.
jquery(document).
ready(function($){$('#tempat_komentar').
kompascomment({app_id:'4fbb4bef0c6270007300024a',article_id:'1040106',how_many:5,comment_counter:'.
jumlah_komentar_kompas',stat_counter:'.
jumlah_dibaca_kompas'})});
var __statappid='4fbb4bef0c6270007300024a';var __statarticleid='1040106';jquery(document).
ready(function($){jquery.
ajax({url:'http://srv.
kompas.
com/statapi/stat/add?jsoncallback=?',data:{app_id:__statappid,article_id:__statarticleid,title:escape(document.
title),url:document.
url,ip:'10.
50.
12.
175',browser:navigator.
appcodename,version:navigator.
appversion,platform:navigator.
oscpu,user_agent:navigator.
useragent},global:false,datatype:'jsonp'})});
jquery(document).
ready(function ($) {
$("#putartbox").
kompasartbox({
siteno : "20",
sectionid : "375",
articleid : "1040106",
nameutm : "female",
nameid : "sartbox",
prevpermalink : "2013/07/04/1116231.
xml"
});
});
var _gaq = _gaq || [];
_gaq.
push(['a.
_setaccount', 'ua-3374285-20']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['b.
_setaccount', 'ua-3374285-1']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['d.
_setaccount', 'ua-9341640-16']);
_gaq.
push(['d.
_setdomainname', 'auto']);
_gaq.
push(['d.
_setallowlinker', true]);
_gaq.
push(['d.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['d.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['c.
_setaccount', 'ua-3374285-26']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageloadtime']);
(function() {
var ga = document.
createelement('script'); ga.
type = 'text/javascript'; ga.
async = true;
ga.
src = ('https:' == document.
location.
protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.
google-analytics.
com/ga.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(ga, s);
})();
sumber: www[dot]kompas[dot]com
Post a Comment