Home » » Kasus IM2, Tifatul: Yudikatif Jangan Membunuh Industri Telekomunikasi

Kasus IM2, Tifatul: Yudikatif Jangan Membunuh Industri Telekomunikasi

Written By laso on Thursday, 11 July 2013 | 21:21




Kasus IM2, Tifatul: Yudikatif Jangan Membunuh Industri Telekomunikasi
Kasus IM2, Tifatul: Yudikatif Jangan Membunuh Industri Telekomunikasi





menteri komunikasi dan informatika tifatul sembiring menilai, putusan majelis hakim pengadilan tipikor terkait perkara indosat mega media (im2) menjadi preseden buruk bagi dunia internet service provider (isp).
pihaknya akan segera membicarakan dengan presiden susilo bambang yudhoyono.

"kita akan laporkan kajian hukum kepada presiden karena ini preseden buruk untuk dunia isp.
berarti semua dianggap melanggar," kata tifatul di kantor presiden, jakarta, kamis (11/7/2013).

tifatul mengatakan, majelis hakim seharusnya memakai pandangan pihaknya sebagai regulator.
pihak kemenkoinfo menganggap tidak ada yang dilanggar dalam perjanjian kerja sama antara indosat dan im2.

tifatul menambahkan, pihaknya berharap pihak indosat banding atas putusan.
meski menghormati putusan pengadilan, pihaknya akan mencoba berkomunikasi dengan pihak pengadilan.

"pemerintah akan berdialog dengan yudikatif supaya jangan membunuh industri telekomunikasi.
itu sesuai yang kita keluarkan ijinnya dan sah, kemudian disalahkan pengadilan.
ini kan perlu dialog dengan mereka atau perlu penjelasan kepada mereka," kata tifatul.

seperti diberitakan, majelis hakim pengadilan tipikor memvonis mantan direktur utama im2 indar atmanto dengan pidana 4 tahun ditambah denda rp 200 juta subsider 3 bulan terkait kasus penyalahgunaan jaringan 3g di frekuensi 2,1 ghz milik indosat.
majelis hakim juga memerintahkan im2 membayar uang denda sebesar rp 1,3 triliun.

dalam laporan hasil audit badan pengawasan keuangan dan pembangunan, kerja sama indosat dan im2 dianggap merugikan negara sebesar rp 1,358 triliun.
indosat, selaku induk perusahaan im2 akan mengajukan banding.













editor : erlangga djumena




























berita terkait

soal indosat, mastel surati presiden sby
ptun: audit bpkp di kasus indosat-im2 cacat hukum
tifatul prihatin atas vonis terhadap im2-indosat
kasus indosat-im2, mastel akan lapor ke komisi yudisial
divonis bersalah, indosat banding ke pengadilan tinggi







topik pilihan:



krisis politik mesir



kecelakaan pesawat asiana airlines



kasus im2



gebrakan jokowi-basuki



skandal suap impor daging sapi



arsenal asia tour 2013










berita pilihan







jokowi : enggak berani memutuskan, ya enggak mulai-mulai.
.
.














ulasan ramadhan: sidang isbat dan "wujudul hilal"













mana saja negara-negara terkorup di dunia?













bayi 24 hari punya gigi sebesar gigi orang dewasa













pasca-operasi, muncul benjolan di perut bocah 4 tahun ini









































































terpopuler + indeks




1
orang singapura cepat kaya, ini rahasianya





2
chairul tanjung: saya sudah lupakan viva





3
lunasi utang, kebun milik bakrie jual aset





4
ini sebab nilai tukar rupiah melemah





5
harga emas diramal bakal kembali berkilau






















terbaru + indeks





kasus im2, tifatul: yudikatif jangan membunuh industri telekomunikasi









bi rate naik, bantu rupiah naik pamor?









bi: semester i, rupiah melemah 2,09 persen









bi rate naik jadi 6,5 persen









hatta: cermati spekulan daging sapi







































































var ox_u = 'http://ads4.
kompasads.
com/new2/www/delivery/al.
php?zoneid=90&layerstyle=simple&align=center&valign=top&padding=0&closetime=30&padding=0&shifth=-8&shiftv=40&closebutton=t&nobg=t&noborder=t';
if (document.
context) ox_u += '&context=' + escape(document.
context);
document.
write("");









































news





ekonomi


bola


tekno


entertainment


otomotif


health


female


travel


properti


foto


video


forum


kompasiana




















about


advertise with us
policy
site map
career
contact us
pedoman media siber


©2008 - 2013 pt.
kompas cyber media (kompas gramedia).
all rights reserved.






































!function(d,s,id){var js,fjs=d.
getelementsbytagname(s)[0];if(!d.
getelementbyid(id)){js=d.
createelement(s);js.
id=id;js.
src="https://platform.
twitter.
com/widgets.
js";fjs.
parentnode.
insertbefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");


window.
___gcfg = {
lang: 'id'
};
(function() {
var po = document.
createelement('script'); po.
type = 'text/javascript'; po.
async = true;
po.
src = 'https://apis.
google.
com/js/plusone.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(po, s);
})();




//







jquery(document).
ready(function ($) {
$("#putartbox").
kompasartbox({
siteno : "26",
sectionid : "569",
articleid : "1040689",
nameutm : "bisniskeuangan",
nameid : "sartbox",
prevpermalink : "2013/07/11/1619231.
xml"
});
$.
ajax({
type:'get',
url:'http://api.
sharedcount.
com/?url=http://bisniskeuangan.
kompas.
com/read/2013/07/11/1619231/kasus.
im2.
tifatul.
yudikatif.
jangan.
membunuh.
industri.
telekomunikasi',
datatype:'json',
beforesend: function(){
$(".
social-fb-count").
html('');
$(".
social-twitter-count").
html('');
},
success:function(result){
//console.
log(result.
facebook.
total_count);
if(result != null || result != undefined || result != '')
{
$(".
social-fb-count").
html(result.
facebook.
total_count);
$(".
social-twitter-count").
html(result.
twitter);
}
else
{
$(".
social-fb-count").
html(0);
$(".
social-twitter-count").
html(0);
}
}
});
});








$(function() {
$("a.
fn_register").
fancybox ({
'width' : 700
, 'height' : 550
, 'autoscale' : true
, 'transitionin' : 'over'
, 'transitionout' : 'over'
, 'type' : 'iframe'
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
$('a.
fn_login').
fancybox({
'autoscale': true
, 'transitionin': 'over'
, 'transitionout': 'over'
, 'type': 'iframe'
, 'width': 330
, 'height': 300
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
});








var _gaq = _gaq || [];
_gaq.
push(['a.
_setaccount', 'ua-3374285-20']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['b.
_setaccount', 'ua-3374285-1']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['d.
_setaccount', 'ua-9341640-16']);
_gaq.
push(['d.
_setdomainname', 'auto']);
_gaq.
push(['d.
_setallowlinker', true]);
_gaq.
push(['d.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['d.
_trackpageloadtime']);


_gaq.
push(['c.
_setaccount', 'ua-3374285-9']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageloadtime']);

(function() {
var ga = document.
createelement('script'); ga.
type = 'text/javascript'; ga.
async = true;
ga.
src = ('https:' == document.
location.
protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.
google-analytics.
com/ga.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(ga, s);
})();












sumber: www[dot]kompas[dot]com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger