Home » » Petinggi Chevron Divonis 2 Tahun Penjara

Petinggi Chevron Divonis 2 Tahun Penjara

Written By laso on Wednesday, 17 July 2013 | 20:51




Petinggi Chevron Divonis 2 Tahun Penjara
Petinggi Chevron Divonis 2 Tahun Penjara





majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi jakarta menjatuhkan hukuman dua tahun penjara ditambah denda rp 100 juta subsider 3 bulan kurungan kepada koordinator environmental issue settlement team sumatera light south minas pt chevron pacific indonesia (cpi), kukuh kertasafari.
hakim menilai, kukuh terbukti melakukan tindak pidana korupsi proyek normalisasi lahan tercemar minyak (bioremediasi) di riau tahun 2006-2011.
putusan ini dibacakan majelis hakim tipikor yang terdiri dari sudharmawatiningsih (ketua), antonious widijayanto, dan slamet subagyo secara bergantian dalam persidangan yang berlangsung di pengadilan tindak pidana korupsi jakarta, rabu (17/7/2013).
"menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama, sebagaimana dakwaan subsidair.
menjatuhkan hukuman pidana penjara 2 tahun dan denda rp 100 juta subsider 3 bulan kurungan," ujar ketua majelis hakim sudharmawatiningsih.
kukuh dijerat pasal 3 juncto pasal 18 nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 20 tahun 2001 juncto 55 ayat 1 ke 1 juncto pasal 64 kuhp.
kukuh dianggap telah menetapkan 28 lokasi lahan yang tak terkontaminasi, namun perlu dilakukan bioremediasi.
padahal kukuh mengetahui lahan tersebut tidak terkontaminasi minyak mentah.
dalam proses bioremediasi tahun 2006-2010 pt cpi bekerja sama dengan pt sumigita jaya dengan membayar us dollar 6,929 juta pada direktur pt sumigita jaya (pt sgj) herland bin ompo.
tindakan kukuh dianggap telah mengakibatkan pt sumigita jaya melakukan bioremediasi fiktif.
atas perbuatannya, kukuh dianggap telah merugikan negara sebesar us dollar 6,929 juta kukuh dan tim kuasa hukumnya menyatakan banding.
sementara jaksa surya menyatakan masih pikir-pikir untuk banding.
"kita pikir-pikir," kata jaksa surya.
vonis kukuh jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum dari kejaksaan agung yakni 5 tahun penjara.
dalam dakwaan jaksa, bioremediasi tersebut tidak dilakukan oleh kukuh sebagaimana diatur dalam keputusan menteri (kepmen) lingkungan hidup (lh) no.
128 tahun 2003.
pt cpi tetap membayarkan biaya bioremediasi yang dilakukan pt sgj dengan uang yang dibayarkan berasal dari badan pelaksana kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (bp migas) atau negara.
selain kukuh, dua petinggi perusahaan pelaksana proyek bioremediasi juga didakwa korupsi dengan dakwaan yang sama.
keduanya, yakni direktur utama pt sumigita jaya, herland bin ompo, dan direktur pt green planet indonesia (gpi) ricksy prematuri.
kemudian dari pt cip endah rumbiyanti, dan widodo, team leader sumatera light north, kabupaten duri, provinsi riau, pt chevron.
adapun kukuh adalah satu dari lima terdakwa yang bersikukuh menyatakan tak tahu-menahu soal proses bioremediasi.
di berbagai sosial media, kukuh menggalang protes bahwa peran dirinya tak terkait dengan bioremediasi.
ia bertanggung jawab mengurus minyak di lapangan minas, namun tak mengurusi proyek bioremediasi, baik mulai pelelangan hingga pelaksanaan di lapangan.













editor : caroline damanik































berita terkait

kontraktor bioremediasi chevron divonis 5 tahun penjara
perang di media sosial soal vonis chevron menghangat
sidang chevron ricuh, ahli dicemooh
kppu menghukum chevron
jaksa agung: kasus chevron jalan terus!







topik pilihan:



tragedi tinju nabire



kasus ponsel terbakar



rumah persembunyian bung karno dijual?



gebrakan jokowi-basuki



aplikasi ramadhan di gadget



kontroversi remisi untuk napi











baca juga







ironi uang arab di jagat sepak bola













ancaman pengangguran menghantui warga rusun marunda













mentan: impor daging sapi karena keadaan darurat













seperlima orangtua anggap anak mereka jelek?













spesifikasi lengkap blackberry a10 terungkap


















































googletag.
display('div-gpt-ad-642297387297694802-2');





























terpopuler + indeks




1
asosiasi pkl: jokowi jangan beda setelah jadi gubernur





2
jokowi lebih diinginkan daripada megawati





3
dituding pangkas anggaran, basuki: berengsek, main fitnah enggak karuan!





4
polisi jepang gulung bisnis penyedia psk bertubuh "jumbo"





5
dprd gemar bikin pansus, basuki sebut hanya incar honor























terbaru + indeks





petinggi chevron divonis 2 tahun penjara









ikut safari ramadhan demokrat, pramono edhie sekaligus sosialisasi capres?









menteri pu: mulai h-10, jalur pantura "bebas" perbaikan jalan!









hasil survei di urutan 8, ppp tetap "pede"









gerindra: kini, capres yang tegas yang dicari masyarakat






















































































[x] close


























news





ekonomi


bola


tekno


entertainment


otomotif


health


female


travel


properti


foto


video


forum


kompasiana




















about


advertise with us
policy
site map
career
contact us
pedoman media siber


©2008 - 2013 pt.
kompas cyber media (kompas gramedia).
all rights reserved.







































!function(d,s,id){var js,fjs=d.
getelementsbytagname(s)[0];if(!d.
getelementbyid(id)){js=d.
createelement(s);js.
id=id;js.
src="https://platform.
twitter.
com/widgets.
js";fjs.
parentnode.
insertbefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");


window.
___gcfg = {
lang: 'id'
};
(function() {
var po = document.
createelement('script'); po.
type = 'text/javascript'; po.
async = true;
po.
src = 'https://apis.
google.
com/js/plusone.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(po, s);
})();




//



$(function() {
var c = true;
$("#mykompas_like").
click(function () {
if (c) {
var n = $(this);
$("#myk-err").
remove();
if (! $("a#myk-ldr").
length) {
n.
parent().
append(' ')
}
c = false;
$.
getjson("http://" + document.
domain + "/services/mykompas/like/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + location.
href + "&jsoncallback=?", function (p) {
if (p && p.
status == 1) {
n.
parents("div:eq(0)").
html(' berita telah terpilih')
} else {
$("#myk-ldr").
remove();
var o = ' proses gagal, coba kembali';
n.
parent().
append(o)
}
c = true;
$("#myk-ldr").
remove()
})
}
return false;
});
$(".
twitter").
click(function () {
$.
getjson("http://api.
my.
kompas.
com/panel/shareontwitter/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + location.
href + "&app_id=kompascom&app_key=k01sbbdjweri938x&jsoncallback=?");
});
//$(".
twitter-share-button").
load(function () {
// $(this).
contents().
find(".
btn").
live("click", function () {
// $.
getjson("http://api.
my.
kompas.
com/panel/shareontwitter/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + location.
href + "&app_id=kompascom&app_key=k01sbbdjweri938x&jsoncallback=?");
// });
//});
fb.
event.
subscribe('edge.
create', function(response) {
console.
log(response);
$.
getjson("http://api.
my.
kompas.
com/panel/shareonfacebook/?title=" + escape(document.
title.
replace(" - kompas.
com", "")) + "&url=" + response + "&app_id=kompascom&app_key=k01sbbdjweri938x&jsoncallback=?");
});
});






jquery(document).
ready(function ($) {
$("#putartbox").
kompasartbox({
siteno : "1",
sectionid : "1",
articleid : "1055710",
nameutm : "nasional",
nameid : "sartbox",
prevpermalink : "2013/07/17/1548595.
xml"
});
$.
ajax({
type:'get',
url:'http://api.
sharedcount.
com/?url=http://nasional.
kompas.
com/read/2013/07/17/1548595/petinggi.
chevron.
divonis.
2.
tahun.
penjara',
datatype:'json',
beforesend: function(){
$(".
social-fb-count").
html('');
$(".
social-twitter-count").
html('');
},
success:function(result){
//console.
log(result.
facebook.
total_count);
if(result != null || result != undefined || result != '')
{
$(".
social-fb-count").
html(result.
facebook.
total_count);
$(".
social-twitter-count").
html(result.
twitter);
}
else
{
$(".
social-fb-count").
html(0);
$(".
social-twitter-count").
html(0);
}
}
});
});





$(function() {
$('a#btnansweroriginal').
live('click', function(){
$.
ajax({
url: 'http://news.
kompas.
com/quiz/answer/',
type: 'post',
data: $('form#quiz_form').
serialize(),
success: function(result) {
$.
fancybox(result.
status);
}
});
return false;
});

$('#btnlogin').
live('click', function(){
var username = $('#username').
val();
var password = $('#password').
val();
$.
ajax({
url: 'http://news.
kompas.
com/quiz/login/',
type: 'post',
data: $('form#login_form').
serialize(),
success: function(result) {
if(result.
status == 1){
window.
location.
href = result.
output;
}else{
$.
fancybox(result.
output);
}
}
});
return false;
});

$("a#status_quiz").
fancybox({
"width" : '0',
"height" : '0',
"autoscale" : false,
"transitionin" : "none",
// "transitionout" : "none"
});
if(($("#tabbing_tabs").
length > 0)) {
var countries=new ddtabcontent("tabbing_tabs");
countries.
setpersist(true);
countries.
setselectedclasstarget("link");
countries.
init();
}
});







$(function() {
$("a.
fn_register").
fancybox ({
'width' : 700
, 'height' : 550
, 'autoscale' : true
, 'transitionin' : 'over'
, 'transitionout' : 'over'
, 'type' : 'iframe'
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
$('a.
fn_login').
fancybox({
'autoscale': true
, 'transitionin': 'over'
, 'transitionout': 'over'
, 'type': 'iframe'
, 'width': 330
, 'height': 300
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
});








var _gaq = _gaq || [];
_gaq.
push(['a.
_setaccount', 'ua-3374285-20']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['b.
_setaccount', 'ua-3374285-1']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['d.
_setaccount', 'ua-9341640-16']);
_gaq.
push(['d.
_setdomainname', 'auto']);
_gaq.
push(['d.
_setallowlinker', true]);
_gaq.
push(['d.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['d.
_trackpageloadtime']);


_gaq.
push(['c.
_setaccount', 'ua-3374285-5']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageloadtime']);


(function() {
var ga = document.
createelement('script'); ga.
type = 'text/javascript'; ga.
async = true;
ga.
src = ('https:' == document.
location.
protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.
google-analytics.
com/ga.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(ga, s);
})();









//









sumber: www[dot]kompas[dot]com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger