![]() |
Pidato di Cambridge, Bernanke Tenangkan Pasar |
gubernur bank sentral amerika (the fed) ben bernanke, rabu (10/7/2013), mengatakan kebijakan keuangan longgar the fed masih diperlukan.
menurut dia, pasar tenaga kerja masih lemah dan inflasi pun terlalu rendah.
berbicara di cambridge, massachusetts, bernanke juga memperingatkan bahwa dampak pemotongan anggaran pemerintah terhadap perekonomian yang dilakukan mulai maret 2013, belum terlihat.
karenanya, dia menggarisbawahi bahwa masih dibutuhkan dukungan yang lebih besar dari the fed.
"keduanya, sisi pekerjaan dan sisi inflasi mengatakan bahwa kami perlu untuk lebih akomodatif," kata bernanke dalam sesi tanya jawab setelah pidato.
"selain itu, bagian lain dari kebijakan ekonomi makro, kebijakan fiskal, kini sebenarnya cukup ketat .
.
.
.
menempatkan itu semua bersama-sama, saya pikir anda hanya dapat menyimpulkan bahwa kebijakan moneter yang sangat akomodatif untuk masa mendatang adalah apa yang dibutuhkan dalam ekonomi as.
"bernanke mengatakan bahwa tingkat pengangguran 7,6 persen, meski jauh di bawah puncak krisisnya, tetapi "terdapat perbedaan (yang) melebih-lebihkan kesehatan pasar tenaga kerja kami.
" dia menunjuk masih rendahnya tingkat partisipasi secara keseluruhan di pasar tenaga kerja, empat tahun setelah negara itu keluar dari resesi mendalam dan tingginya angka pengangguran dalam jangka panjang.
terkait mandat lain soal stabilitas harga, bernanke mengakui bahwa inflasi satu persen sudah cukup rendah, lebih rendah dari perkiraan the fed yang dipatok 2 persen, bahkan bisa membawa amerika ke deflasi.
"kami (sebelumnya) memperkirakan inflasi akan kembali naik.
tetapi jika itu tidak terjadi, saya pikir kita harus mengatakan bahwa itu akan menjadi alasan yang baik untuk tetap akomodatif dan mencoba untuk mencapai tujuan itu.
"komentar bernanke menyiramkan air dingin untuk pasar, menyusul reaksi pasar terhadap rilis risalah pertemuan kebijakan fed tiga minggu lalu.
saat itu bernanke menyatakan bank sentral berencana memulai pengurangan stimulus pembelian obligasi 85 miliar dollar as.
setelah rilis itu, harga obligasi pemerintah as jatuh dan imbal hasilnya melonjak.
risalah tersebut memperlihatkan bahwa setengah anggota dewan kebijakan ingin menghentikan quantitatif easing berupa pembelian obligasi pada tahun ini.
sementara bernanke menyatakan penghentian stimulus secara keseluruhan baru dilakukan paling cepat pertengahan 2014.
pernyataan bernanke ini mendorong bursa "rebound", terutama dengan penegasan bahwa rencana awal yang dia sampaikan soal pengurangan bertahap stimulus adalah yang berlaku.
sumber :
afp/antara
editor : palupi annisa auliani
berita terkait
ini pidato bernanke yang ditunggu-tunggu
kena sentimen bernanke, rupiah loyo
bernanke kurangi stimulus, ini tanggapan menkeu
lonceng menyakitkan bernanke
terimbas bernanke, emas jatuh ke level terendah sejak 2010
topik pilihan:
krisis politik mesir
kecelakaan pesawat asiana airlines
arsenal asia tour 2013
gebrakan jokowi-basuki
skandal suap impor daging sapi
gempa aceh
berita pilihan
sidak jokowi membuat kaget petugas kecamatan kemayoran
diduga, ada surga kehidupan terkubur di antartika
"rasakan 'gilanya' fans indonesia, arsenal!"
belum puasa, jemaah sattariyah di medan baru akan rukyat
dalam 2 jam, puluhan preman di terminal jakarta ditangkap
terpopuler + indeks
1
orang singapura cepat kaya, ini rahasianya
2
chairul tanjung: saya sudah lupakan viva
3
indonesia akan beli lahan ternak di australia rp 300 miliar
4
lunasi utang, kebun milik bakrie jual aset
5
ini sebab nilai tukar rupiah melemah
terbaru + indeks
pidato di cambridge, bernanke tenangkan pasar
tunggu pengumuman the fed, wall street dibuka landai
airasia siap pindahkan armada ke kuala namu
antam akan "buyback" saham
jelang lebaran, bi sediakan layanan penukaran uang
var ox_u = 'http://ads4.
kompasads.
com/new2/www/delivery/al.
php?zoneid=90&layerstyle=simple&align=center&valign=top&padding=0&closetime=30&padding=0&shifth=-8&shiftv=40&closebutton=t&nobg=t&noborder=t';
if (document.
context) ox_u += '&context=' + escape(document.
context);
document.
write("");
news
ekonomi
bola
tekno
entertainment
otomotif
health
female
travel
properti
foto
video
forum
kompasiana
about
advertise with us
policy
site map
career
contact us
pedoman media siber
©2008 - 2013 pt.
kompas cyber media (kompas gramedia).
all rights reserved.
!function(d,s,id){var js,fjs=d.
getelementsbytagname(s)[0];if(!d.
getelementbyid(id)){js=d.
createelement(s);js.
id=id;js.
src="https://platform.
twitter.
com/widgets.
js";fjs.
parentnode.
insertbefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");
window.
___gcfg = {
lang: 'id'
};
(function() {
var po = document.
createelement('script'); po.
type = 'text/javascript'; po.
async = true;
po.
src = 'https://apis.
google.
com/js/plusone.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(po, s);
})();
//
jquery(document).
ready(function ($) {
$("#putartbox").
kompasartbox({
siteno : "26",
sectionid : "565",
articleid : "1040663",
nameutm : "bisniskeuangan",
nameid : "sartbox",
prevpermalink : "2013/07/11/0643324.
xml"
});
$.
ajax({
type:'get',
url:'http://api.
sharedcount.
com/?url=http://bisniskeuangan.
kompas.
com/read/2013/07/11/0643324/pidato.
di.
cambridge.
bernanke.
tenangkan.
pasar',
datatype:'json',
beforesend: function(){
$(".
social-fb-count").
html('');
$(".
social-twitter-count").
html('');
},
success:function(result){
//console.
log(result.
facebook.
total_count);
if(result != null || result != undefined || result != '')
{
$(".
social-fb-count").
html(result.
facebook.
total_count);
$(".
social-twitter-count").
html(result.
twitter);
}
else
{
$(".
social-fb-count").
html(0);
$(".
social-twitter-count").
html(0);
}
}
});
});
$(function() {
$("a.
fn_register").
fancybox ({
'width' : 700
, 'height' : 550
, 'autoscale' : true
, 'transitionin' : 'over'
, 'transitionout' : 'over'
, 'type' : 'iframe'
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
$('a.
fn_login').
fancybox({
'autoscale': true
, 'transitionin': 'over'
, 'transitionout': 'over'
, 'type': 'iframe'
, 'width': 330
, 'height': 300
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
});
var _gaq = _gaq || [];
_gaq.
push(['a.
_setaccount', 'ua-3374285-20']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['b.
_setaccount', 'ua-3374285-1']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['d.
_setaccount', 'ua-9341640-16']);
_gaq.
push(['d.
_setdomainname', 'auto']);
_gaq.
push(['d.
_setallowlinker', true]);
_gaq.
push(['d.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['d.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['c.
_setaccount', 'ua-3374285-9']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageloadtime']);
(function() {
var ga = document.
createelement('script'); ga.
type = 'text/javascript'; ga.
async = true;
ga.
src = ('https:' == document.
location.
protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.
google-analytics.
com/ga.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(ga, s);
})();
sumber: www[dot]kompas[dot]com
Post a Comment