Home » » Waduh....Dollar AS Sudah \"Ceban\"

Waduh....Dollar AS Sudah \"Ceban\"

Written By laso on Monday, 15 July 2013 | 22:52




Waduh....Dollar AS Sudah \
Waduh....Dollar AS Sudah \"Ceban\"





daya tahan bank indonesia kini mendapat ujian.
selaku otoritas moneter, bank sentral "ditantang" untuk bisa menjaga agar kurs rupiah bisa dipertahankan pada nilai rp 9.
600 per dollar as sebagaimana telah ditetapkan dalam apbn perubahan 2013.
pada hari senin (15/7), kurs tengah bi sudah menembus angka psikologsi yakni rp 10.
024 per dollar as.
pada jumat (12/7), kurs tengah bi masih berada pada angka rp 9.
980 per dollar as.
sebelumnya pada tanggal 8 september 2009, kurs tengah bi juga pernah berada di atas rp 10.
000 per dollar as.
merosotnya nilai tukar rupiah membuktikan kenaikan suku bunga acuan atau bi rate yang pada kamis (11/7) lalu dinaikkan sebesar 50 basis poin menjadi 6,5 persen, ternyata tidak cukup efektif untuk meredam pelemahan nilai tukar rupiah.
menurut leo rinaldy, ekonom pt mandiri sekuritas, sebegaimana dikutip bloomberg, salah satu faktor penyebab pelemahan rupiah akibat data perlambatan pertumbuhan ekonomi china sebesar 7,5 persen pada kuartal ii tahun 2013.
perlambatan ekonomi china dapat menurunkan tingkat permintaan ekspor indonesia dari negeri panda tersebut.
maklum, china merupakan salah satu mitra dagang indonesia yang terbesar.
"perlambatan ekonomi china akan berdampak pada perekonomian negara-negara asia tenggara dan lebih jauh lagi akan berpengaruh pada tingkat ekspor indonesia," jelas leo rinaldy.
joe rinaldy menambahkan, langkah bi menaikkan suku bunga acuan cukup efektif dalam menekan laju inflasi.
namun, "langkah bi tersebut belum berhasil menenangkan pasar karena tingginya tekanan eksternal terhadap rupiah," paparmya.
lantas, apa pengaruh pelemahan kurs rupiah ini terhadap masyarakat? dengan nilai kurs rupiah yang melemah, masyarakat terpaksa akan merogoh kocek lebih dalam karena harga barang-barang akan naik lagi terutama produk yang diimpor dari luar negeri.
sebelumnya, masyarakat juga sudah merasakan beban kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok akibat naiknya harga bahan bakar minyak (bbm).
lengkap sudah penderitaan masyarakat.
 kita sudah sering mendengar keluhan masyarakat terutama ibu-ibu yang harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk membeli bahan-bahan makanan di pasar-pasar.
  hampir semua jenis kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan.
kondisi ini tentu saja sangat memukul lapisan masyarakat kecil maupun masyarakat yang berpenghasilan tetap.
untuk saat ini, masyarakat tentu hanya bisa mengeluh dan atau mencari jalan keluar dengan cara hidup lebih hemat dan lebih cerdas dalam membelanjakan uangnya.
sementara, mengharapkan pemerintah bisa mengatasi laju kenaikan harga-harga barang dan jasa, juga bagaikan pungguk merindukan bulan.
aksi marah-marah presiden susilo bambang yudhoyono kepada para menteri dalam rapat terbatas sabtu pekan lalu, menandakan bahwa para menteri tidak mempunyai sense of crisis.
para menteri terkait seharusnya jauh sebelumnya sudah bisa mengantisipasi berbagai harga kebutuhan pokok dengan melakukan berbagai tindakan konkret, apalagi pada bulan ramadhan seperti sekarang permintaan bahan makanan juga cenderung meningkat.
memang, sebagian besar barang kebutuhan masyarakat tersedia di pasar  tetapi harganya semakin mahal.
  kini pernyataan apalagi janji-janji manis dari para pejabat publik tidak bisa lagi dijadikan sebagai pegangan oleh masyarakat.
sekarang masyarakat butuh bukti bahwa harga-harga kebutuhan sehari-hari, bisa diturunkan dan dapat dijangkau oleh mereka.
jadi, sekarang ada baiknya para elit politik menunda kegiatan politik praktis untuk sekedar pencitraan di tahun 2014.
para pejabat publik khususnya para menteri, harus fokus pada tugas utamanya yakni melayani masyarakat.













editor : bambang priyo jatmiko




























berita terkait

bi: semester i, rupiah melemah 2,09 persen
bi rate naik, bantu rupiah naik pamor?
bi rate belum berpengaruh, rupiah kembali melemah
kenaikan bi rate tak mampu angkat rupiah
kondisi domestik kerek dollar as tembus rp 10.
000







topik pilihan:



tragedi tinju nabire



aplikasi ramadhan di gadget



arsenal asia tour 2013



gebrakan jokowi-basuki



motogp jerman



remisi koruptor dihapus










berita pilihan







wenger: stamina dan fisik indonesia lemah













bos cantik yahoo bagikan gelang "pengawas" untuk karyawan













skor tinggi smartphone intel ternyata "palsu"













warga di solo memilih cabai busuk karena lebih murah













anak korban mutilasi di benhil merasa telah berbakti kepada ibunya









































































terpopuler + indeks




1
orang singapura cepat kaya, ini rahasianya





2
chairul tanjung: saya sudah lupakan viva





3
yakuza menyerang ekonomi indonesia?





4
akhirnya merpati diputuskan dijual





5
pt di bikin pesawat untuk 3 negara asean






















terbaru + indeks





waduh.
.
.
.
dollar
as sudah "ceban"









puasa dan lebaran, bni siapkan dana rp 29,87 triliun









ditutup menguat, ihsg selamat dari zona merah









ini daftar perusahaan terbesar di indonesia versi fortune









danai proyek, ri dapat komitmen utang dari jepang rp 400 triliun







































































var ox_u = 'http://ads4.
kompasads.
com/new2/www/delivery/al.
php?zoneid=90&layerstyle=simple&align=center&valign=top&padding=0&closetime=30&padding=0&shifth=-8&shiftv=40&closebutton=t&nobg=t&noborder=t';
if (document.
context) ox_u += '&context=' + escape(document.
context);
document.
write("");


















[x] close


























news





ekonomi


bola


tekno


entertainment


otomotif


health


female


travel


properti


foto


video


forum


kompasiana




















about


advertise with us
policy
site map
career
contact us
pedoman media siber


©2008 - 2013 pt.
kompas cyber media (kompas gramedia).
all rights reserved.






































!function(d,s,id){var js,fjs=d.
getelementsbytagname(s)[0];if(!d.
getelementbyid(id)){js=d.
createelement(s);js.
id=id;js.
src="https://platform.
twitter.
com/widgets.
js";fjs.
parentnode.
insertbefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");


window.
___gcfg = {
lang: 'id'
};
(function() {
var po = document.
createelement('script'); po.
type = 'text/javascript'; po.
async = true;
po.
src = 'https://apis.
google.
com/js/plusone.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(po, s);
})();




//







jquery(document).
ready(function ($) {
$("#putartbox").
kompasartbox({
siteno : "26",
sectionid : "566",
articleid : "1040786",
nameutm : "bisniskeuangan",
nameid : "sartbox",
prevpermalink : "2013/07/15/1748497.
xml"
});
$.
ajax({
type:'get',
url:'http://api.
sharedcount.
com/?url=http://bisniskeuangan.
kompas.
com/read/2013/07/15/1748497/waduh.
dollar.
as.
sudah.
ceban.
',
datatype:'json',
beforesend: function(){
$(".
social-fb-count").
html('');
$(".
social-twitter-count").
html('');
},
success:function(result){
//console.
log(result.
facebook.
total_count);
if(result != null || result != undefined || result != '')
{
$(".
social-fb-count").
html(result.
facebook.
total_count);
$(".
social-twitter-count").
html(result.
twitter);
}
else
{
$(".
social-fb-count").
html(0);
$(".
social-twitter-count").
html(0);
}
}
});
});








$(function() {
$("a.
fn_register").
fancybox ({
'width' : 700
, 'height' : 550
, 'autoscale' : true
, 'transitionin' : 'over'
, 'transitionout' : 'over'
, 'type' : 'iframe'
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
$('a.
fn_login').
fancybox({
'autoscale': true
, 'transitionin': 'over'
, 'transitionout': 'over'
, 'type': 'iframe'
, 'width': 330
, 'height': 300
, 'titleshow' : false
, 'shownavarrows' : false
});
});








var _gaq = _gaq || [];
_gaq.
push(['a.
_setaccount', 'ua-3374285-20']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['a.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['b.
_setaccount', 'ua-3374285-1']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['b.
_trackpageloadtime']);
_gaq.
push(['d.
_setaccount', 'ua-9341640-16']);
_gaq.
push(['d.
_setdomainname', 'auto']);
_gaq.
push(['d.
_setallowlinker', true]);
_gaq.
push(['d.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['d.
_trackpageloadtime']);


_gaq.
push(['c.
_setaccount', 'ua-3374285-9']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageview']);
_gaq.
push(['c.
_trackpageloadtime']);

(function() {
var ga = document.
createelement('script'); ga.
type = 'text/javascript'; ga.
async = true;
ga.
src = ('https:' == document.
location.
protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.
google-analytics.
com/ga.
js';
var s = document.
getelementsbytagname('script')[0]; s.
parentnode.
insertbefore(ga, s);
})();












sumber: www[dot]kompas[dot]com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger