, JEMBER - Meskipun Pertamina sudah berjanji akan menormalisasikan pasokan BBM, namun antrean panjang masih terjadi di SPBU di Kabupaten Jember, Kamis (28/8). Warga harus berjibaku untuk membeli BBM.Selama sembilan jam lamanya, ratusan orang memilih menunggu di SPBU Jalan Wolter Monginsidi Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari, Kamis (28/8). Mereka rela menunggu SPBU itu buka daripada pulang dengan tangan hampa.Suseno, warga Kelurahan Tegalbesar Kecamatan Kaliwates bersama ratusan orang lainnya menunggu di SPBU itu sejak Rabu (27/8) malam. Suseno telah berkeliling di lima SPBU di kawasan kota yakni SPBU Jalan Teuku Umar, Gajah Mada, Ahmad Yani, Gebang, dan Kertosari mulai pukul 21.00 wib.Di lima SPBU itu, ia mendapati dua pilihan antre yang sangat panjang atau SPBU tutup karena BBM habis. Akhirnya ia mendatangi SPBU Jalan Wolter Monginsidi sekitar pukul 22.00 wib.Di SPBU itu, BBM sebenarnya juga kosong. Namun antrean calon pembeli juga sudah menunggu meskipun tidak sebanyak di SPBU lainnya. Mereka ternyata bertahan karena ada kabar kalau pukul 00.00 wib, pasokan BBM akan datang."Ternyata memang benar datang. Saat datang, eh malah cuma diisikan di tangki SPBU namun tidak dijual. BBM baru dijual bersamaan dengan bukanya SPBU pukul 06.00 wib tadi pagi," ujar Suseno, Kamis (28/8/2014).Karena sudah terlanjur antre dan sepeda motornya sudah dekat dengan dispenser, ia memilih menunggu. Lebih dari 100 sepeda motor dan mobil bersama pemiliknya juga memilih menunggu dan 'menginap' di SPBU tersebut.Benar saja pukul 06.00 wib, SPBU itu dibuka. Namun kekecewaan para pembeli yang telah menunggu selama sembilan jam tidak juga terobati. Sebab pembelian BBM bersubsidi dibatasi."Pembelian paling banyak untuk sepeda motor hanya Rp 20.000, dan mobil Rp 100.000. Sedangkan Pertamax tidak tersedia," lanjutnya. Pembeli hanya bisa menuruti pembatasan itu sambil memendam rasa kecewa.Pembatasan juga terjadi di SPBU Jubung Kecamatan Sukorambi. Tommy Iskandar juga mengaku hanya dibolehkan membeli maksimal Rp 20.000 untuk sepeda motornya."Dibatasi juga, Rp 20.000 untuk sepeda motor. Itupun setelah saya antre dua jam. Mending saya masih dua jam, ada yang lebih kasihan lagi ceritanya," ujar warga Desa Jubung itu.Cerita agak menyedihkan datang dari Rani, seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah yang tinggal di Griya Mangli Jember. Pada Rabu (27/8/2014) malam usai waktu shalat Mahrib ia antre di SPBU Jubung. Sudah antre dua jam, dan hanya tinggal tiga sepeda motor lagi tibalah gilirannya di pancuran dispenser."Hanya kurang tiga sepeda motor, bensinnya habis. Siapa yang tidak sakit hati dan sedih," ujarnya. Akhirnya ia pulang dengan tangan hampa. Kamis (28/8/2014) pagi, ia kemudian antre lagi bersama ratusan orang di SPBU tersebut. Ia baru mendapatkan premium sekitar pukul 09.00 wib setelah antre selama dua jam.Anggota DPRD Jember yang tinggal di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Ardi Pujo Prabowo juga harus berjam-jam antre beli BBM di SPBU Mlokorejo Kecamatan Gumukmas. "Tadi malam saya antre pukul 21.00 wib, dan baru dapat pukul 01.30 wib tadi dini hari. Saya memilih tadi malam antre kalau tidak, bisa-bisa pagi ini tidak bisa berangkat ke gedung dewan," ujarnya. Sebab jarak Desa Lojejer ke gedung dewan terbilang tidak dekat yakni sekitar 30 kilometer.Antrean BBM di Jember juga sempat membuat jalur provinsi di depan SPBU Kertosari Kecamatan Pakusari macet parah hampir 1 kilometer, Rabu (27/8) malam. Sebab satu lajur di sisi selatan digunakan antrean kendaraan bermotor, sehingga hanya lajur utara yang digunakan untuk perjalanan kendaraan dari arah Banyuwangi - Jember dan sebaliknya. Dalam keterangan tertulisnya yang diterima , Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region V PT Pertamina Heppy Wulansari mengatakan Pertamina melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi untuk memulihkan situasi, mulai Rabu (27/8)."Pertamina sudah menginstruksikan SPBU di Region V untuk menambah 'delivery order' dan penambahan jam operasi di seluruh terminal BBM. Terhitung sejak 27 Agustus 2014 dilakukan normalisasi untuk penyaluran BBM bersubsidi ke SPBU," tuturnya.Pasokan premium dan solar dikembalikan ke volume awal yakni Jatim sebanyak 11.300 kiloliter premium per hari, sedangkan solar sebanyak 5.800 kiloliter per hari.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment