![]() |
Menulis Itu Terapi Psikis |
Oleh : M Arief Rohman Hakim Mahasiswa Universitas Negeri Malang
BAGI sebagian orang khususnya penyair, ada saat-saat di mana ia merasakan tekanan dalam hidup yang membuat ‘sesuatu’ dalam batinnya berontak, hingga yang dirasakannya dituangkan dalam bait-bait sajak. Begitu kira-kira yang ditangkap dari peluncuran dan bincang buku puisi Cawan Yuli karya Christian AS di Warung Kelir, Sabtu (23/8) malam.
Buku Cawan Yuli dibedah Elyda K Rara dan Bisbahus Surur. Bagi Elyda, Cawan Yuli merupakan hasil pengalaman si penulis, entah itu tentang cinta, perjalanan, atau hidupnya. “Ada kondisi psikis manusia yang mudah berubah, hingga dari hal itu sebuah puisi tercipta.” katanya mengomentari buku yang sudah ia tunggu selama empat tahun.
Misbahus Surur pun menambahkan, setiap orang, entah penyair atau bukan, memiliki perasaan yang sama. “Hanya saja cara orang mengungkapkan apa yang ia rasakan yang membedakan ia seorang penyair atau bukan.” ujar sastrawan Trenggalek yang juga dosen UIN Maliki tersebut.
Christian AS sendiri berujar, "hanya rasa rindu ingin bertemu. Hanya itu yang saya rasakan.” Dan moderator mencoba menarik benang merah perbincangan, setiap manusia pasti merasakan tekanan dalam hidupnya, dan menulis merupakan salah satu terapi.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment