, MALANG - Wali Kota Malang, M Anton menyatakan tidak masalah pemkot mengeluarkan anggaran banyak, untuk pelatihan peningkatan kapasitas pejabat di Pulau Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) asalkan hasilnya dapat meningkatkan kinerja, dan kekompakan pejabat dalam menyelesaiakan permasalahan di Kota Malang."Ibaratnya kalau kita mengail, ingin dapat ikan besar berarti umpannya juga harus besar. Sama dengan yang kami lakukan, kalau ingin hasil besar, harus keluar biaya. Bagi kami, yang terpenting hasilnya," kata Anton, usai blusukan di Kelurahan Polowijen, Kota Malang, Minggu (14/9/2014).Dikatakannya, kegiatan pejabatnya bukan pelesir. Program pelatihan pejabat ke Lombok sudah melalui mekanisme yang ada, termasuk anggarannya sudah disetujui oleh DPRD Kota Malang. "Kalau tidak didok (disetujui) DPRD, dari mana anggaran itu bisa keluar. Ini memang kepentingan peningkatan kapasitas pejabat," ujarnya.Anton menyatakan, akan mempertanggungjawabkan kegiatan tersebut ke masyarakat. Menurutnya, para pejabat mengikuti pelatihan secara full. "Saya mengikuti kegiatan itu, dan ada videonya lengkap. Tidak benar pelatihannya hanya tiga jam. Sejak pukul 8 pagi mereka ikut pelatihan sampai pukul 2 sore. Lalu dilanjut untuk melihat UKM yang ada di sana," katanya.Seorang pejabat yang ikut pelatihan di Lombok, mengatakan kegiatan pelatihan pejabat di Lombok hampir sama dengan susunan acara yang beredar di media. Pada hari pertama, para pejabat melakukan perjalanan. Hari kedua, para pejabat full di kelas menerima materi dari pembicara.Pada hari ketiga, para pejabat Pemkot Malang bersama Wali Kota Malang, M Anton melakukan kunjungan ke Pemprov NTB. Pada hari keempat, para pejabat pulang ke Malang. "Tapi pada hari ketiga, selain kunjungan ke Pemprov NTB, sorenya ada outbond. Outbond itu untuk memperkuat kerja tim antar-kepala SKPD," katanya.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment