, PAMEKASAN – Haryanto (50), warga Dusun Masaran, Desa Ragang, Kecamatan Waru, Pamekasan, ditemukan tewas bersimbah darah denga sejumlah luka di tubuhnya, di pinggir jalan, sekitar 50 meter, sebelah utara rumahnya, Kamis (18/9/2014), sekitar pukul 19.00.Ayah empat anak itu, diduga tewas dikeroyok pelaku lebih dari dua orang, saat wiritan di masjid dekat rumahnya. Kondisi tubuhnya mengenaskan. Kepala bagian belakang remuk dan tulang tengkoraknya hancur, layaknya dihantam benda tumpul seperti sebatang kayu.Begitu juga wajahnya banyak luka, seperti disayat dan pinggang kanannya luka robek cukup dalam, akibat sabetan senjata tajam. Namun sampai berita ini diturunkan, aparat Polsek Waru masih menyelidiki siapa pelakunya dan motif pembunuhan itu.Sebab aparat kepolisian, belum bisa meminta keterangan kepada keluarga korban, karena keluarga korban tidak mau memberikan keterangan dan memilih bungkam, sehingga kondisi ini menyulitkan bagi aparat menguak secepatnya pelakunya.Dugaan sementara, korban dibantai di teras masjid, namun jenazahnya dibuang di pinggir jalan. Karena di teras itu terdapat bekas ceceran darah segar, yang diduga darah korban.Menurut sumber di lokasi kejadian, selama ini korban tiap Magrib salat berjemaah di masjid. Walau jaraknya hanya sekitar 75 meter dari rumahnya, namun jalan ke arah masjid menanjak, korban naik sepeda motor Honda Vario.Malam kejadian seperti biasanya korban salat berjemaah di masjid. Usai salat, korban tidak langsung pulang, melainkan masih wiritan dan baca Alquran, hingga korban tinggal sendirian.Saat itu datang beberapa pelaku mengepung korban yang masih duduk bersila wiritan di teras masjid sisi selatan. Kemudian korban dihantam dengan kayu hingga korban menjerit kesakitan. Selanjutnya dihajar dan ditebas dengan clurit, membuat darah korban berceceran di masjid.Menjelang salat isya, keluarga korban di rumah mulai resah, karena tidak biasanya korban pulang usai isya, sehingga Muhlis, salah seorang anak korban berusaha mencari keberadaan korban ke masjid dan rumah tetangga.Tapi saat melintas di pinggir jalan, Muhlis kaget melihat tubuh ayahnya tergeletak dengan tubuh berceceran darah. Setelah didekati, korban sudah meninggal dan sepeda motornya dibiarkan di pinggir jalan di sekitar jenazah korban.Kapolsek Waru, Iptu Junaidi, kepada , Jumat (19/9/2014) mengatakan, sampai sekarang ia masih melakukan penyelidikan, apa penyebab dan siapa pelakunya. “Sampai sekarang keluarga korban belum bisa dimintai keterangan, sehingga kami belum bisa memberikan penjelasan. Namun kami tetap berusah untuk mengungkap kasus ini,” kata Iptu Junaidi.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment