Home » , » Petani Cabe Menjerit Rindukan Hujan

Petani Cabe Menjerit Rindukan Hujan

Written By laso on Thursday, 11 September 2014 | 15:46




Petani Cabe Menjerit Rindukan Hujan
Petani Cabe Menjerit Rindukan Hujan






, MOJOKERTO - Puluhan petani di Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, kian merindukan datangnya hujan. Mereka saat ini mengeluhkan kekurangan air yang sangat dibutuhkan tanaman di sawah dan ladang mereka. Jika tak segera turun hujan, dipastikan mereka akan gagal panen.Kekhawatiran itu disampaikan Sunarto, salah satu petani cabe. "Kami hanya mengandalkan air tadah hujan. Begitu juga waduk kampung juga bergantung hujan. Sejauh ini tanaman cabe kami tetap di tempat ndeder (persemaian). Tidak bisa dipindah di ladang karena tak ada hujan," kata Sunarto, Kamis (11/9/2014).Sebagian dari petani ada yang memilih mencari solusi berbiaya tinggi, menggunakan pompa air dengan mesien diesel. Sebenarnya waduk di kampung itu bisa dimanfaatkan tapi terbatas dan tidak boleh disedot dengan mesin. Cukup manual. Seperti yang dilakukan Sunarto dengan mengambil air dari waduk dengan timba.Rata-rata usia bibit cabe di petani sekitar satu bulanan. Mereka akan membiarkan bibit tersebut di persemaian. Dengan kreativitas petani, ada yang membuat belik atau sumur gali dengan kedalaman tertentu."Saya punya sawah sekitar 1/4 hektare. Kami memilih bibit sendiri karena lebih murah. Jika beli bibit bisa sampai  Rp 1 juta. Mudah-mudahan hujan segera turun," kata Sunarto.




Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger