, MOJOKERTO - Kekuatan Gerindra di DPRD Kota Mojokerto melemah. Bahkan untuk memberi warna di lingkungan dewan di kota ini, partai ini juga tak bisa berbuat apa-apa. Meski dengan tiga wakilnya di dewan dan bisa membentuk fraksi sendiri, namun mereka gagal menempati posisi strategis.Jangankan pimpinan dewan, di level komisi, badan legislasi, dan Badan Kehormatan sekali pun, partai Prabowo Subianto ini tak menempatkan wakilnya di posisi ideal. Dalam proses pengisian alat kelengkapan dewan, Gerindra terbuang dari posisi strategis. Ketua DPC Gerindra Edwin Indra Praja yang disebut-sebut bakal menjadi ketua Banleg gagal."Semua alat kelengkapan dewan di kami sudah tuntas. Soal wakil partai ada di mana, itu soal dinamika. Yang jelas, sebagaimana tekad saya untuk menuntaskan ini seblum 20 hari setelah pelantikan. Ini belum dua minggu sudah tuntas. Soal warna, silakan dilihat sendiri," ucap Ketua DPRD Kota Mojokerto Mas'ud Yunus (PDIP), Minggu (14/9/2014).Dalam pengisian alat kelengkapan dewan, Gerindra masih bisa memberi warna dengan mengincar ketua Banleg. Namun dalam perkembangannya muncul dinamika politik di luar prediksi mereka. Muncul Deni Novianto (dewan incumbent asal Demokrat) yang malah terpilih menjadi ketu Banleg. Gerindra yang menempatkan Edwin sebagai wakil Banleg.Ketua DPC Gerindra Kota Mojokerto mengaku kecewa dengan kondisi yang menimpanya. Dia menilai banyak partai lain yang tak komitmen. "Kami kecewa karena tak ada komitmen," kata Edwin.Edwin yang muka baru di dewan ini seakan diperdaya dengan wacana bahwa partainya dijanjikan menjadi ketua Banleg. Nyatanya tidak. Meski kecewa, Edwin berusaha menghibur dengan berusaha berebut kembali posisi strategis saat agenda kocok ulang di paruh periode dewan nanti. Dia akan berkomunikasi aktif dengan partai lain.Berbeda dengan Gerindra, PKB dan Golkar yang sama-sama memiliki tiga wakil melalui fraksinya masing-masing malah mengisi posisi strategis. FKB mendapat jatah wakil ketua DPRD (Abdullah Fanani). FPG menempatkan Sony Basuki sebagai Ketua BK.Sementara untuk Ketua Komisi I (Bidang Hukum dan Pemerintahan) ditempati Suliyat (PDIP), Ketua Komisi II (Bidang Pembangunan) Aris Satriyo Budi (PAN). Ketua Komisi III Junaedi Malik (PKB). Pada ketua di alat kelengkapan dewan itu akan mendapat fasilitas mobil dinas dan tunjangan jabatan. Mereka juga membawa pengaruh dan memiliki nilai tawar di hadapan eksekutif.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment