, SURABAYA – Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) dan Dinas Pendidikan Jatim kembali menunjukkan ketidakharmonisan. Kali ini terkait data guru di Jatim. Kepala LPMP Jatim Salamun mengungkapkan jumlah guru di Jatim 478.120 orang. “Data ini berdasarkan pangkalan data mutu pendidikan negeri (Padamu Negeri),”katanya. Sedang data Dindik Jatim sebanyak 600.523 guru, menurut Salamun tidak valid karena mengacu pada data pokok pendidikan (dapodik). Menurutnya pendataan dapodik dilakukan secara manual sehingga dimungkinkan terjadi double counting.“Sementara pendataan guru di data base Padamu Negeri diproses menggunakan mekanisme online. Masing-masing sekolah yang mendaftarkan guru memiliki password masing-masing yakni dengan menggunakan NUPTK. Kami yakin, data di Padamu Negeri ini lebih valid dibanding di Dapodik,”tegasnya.Menurut Salamun, ketidakvalidan data yang dimiliki Dindik Jatim itu akan mempengaruhi proses pelatihan guru dalam implementasi kurikulum 2013. Apalagi selama ini dindik tidak pernah berkoodinasi dengan LPMP. “Dindik Jatim sendiri sampai sekarang tidak pernah minta data ke LPMP terkait sasaran guru yang sudah dilatih. Jadi sangat mungkin kalau sudah dilatih LPMP kemudian ikut sosialisasi Dindik Jatim, begitu sebaliknya,” katanya.Salamun menganggap, apa yang dilakukan Dindik Jatim bukan sebuah pelatihan tetapi sekadar sosialisasi karena hanya berlangsung tiga hari.“Semestinya pelatihan guru untuk K-13 itu dilakukan selama lima hari.” ujarnya.Dia menambahkan, jika guru yang sudah mendapatkan sosialisasi oleh Dindik Jatim kemudian dilatih lagi oleh LPMP Jatim dampaknya justru akan lebih baik. Sebab, mereka akan semakin paham.
Penulis: Musahadah
Editor: Parmin
Tweet
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment