, SURABAYA - Total sudah 16 kali Rois melayani haji badal. Dari belasan kali itu, ada satu pengalaman yang sulit dia lupakan. Pada awal tahun 2000-an, dia dimintai tolong seorang laki-laki asal Malaysia untuk membadalkan orangtuanya. Proses perkenalan dia dan jemaah asal Negeri Jiran itu dirasanya sangat unik.
Butuh waktu satu minggu bagi pria asal Malaysia itu sampai akhirnya menpercayakan badal kepada Rois.
“Dia ikut buka bersama dan pengajian di tempat saya nyantri. Setiap hari saya diintai terus, dilihati. Kok mirip intelijen,” ujarnya sembari tertawa.Pria yang diingatnya bernama Ibrahim itu bukan hanya sekedar melihat. Dia juga memerhatikan gaya Rois makan, berbicara, dan berprilaku. Rois sempat curiga. Namun dia memilih tidak terlalu memedulikan gelagat Ibrahim. Sampai di hari ketujuh perjumpaan mereka, Ibrahim mendatanginya.Awalnya Ibrahim bertanya seputar sosok ulama yang menjadi gurunya. Pertanyaan lain masih seputar sejarah Islam. Setelah bertanya, Ibrahim memintanya melakukan hal yang tak pernah disangkanya.Dengan nada rendah, Ibrahim meminta Rois untuk mau membadali orang tuanya yang telah wafat. Rois tidak mengiyakan permintaan itu. Rois menganggap Ibrahim tidak mengenalnya.“Dia akhirnya memohon dan sampai menangis. Saya katakan kepada dia apa percaya dengan orang yang sama sekali tidak dikenalnya. Tetapi dia berkeras mengamanatkan badal haji itu kepada saya,” kata lulusan IAIN Sunan Ampel itu.Rois semakin tidak bisa menolak permintaan itu setelah Ibrahim mengajaknya berdiri di hadapan Ka’bah untuk melakukan akad badal. Baginya, momen itu sungguh mengharukan. Rois menganggap, ada kesungguhan dari Ibrahim hingga mempercayakan badal kepadanya.
Berita
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment