![]() |
Dubes: Ini Tantangan Besar RI, Diperlukan Perencanaan Hati-hati |
dunia saat ini menghadapi tantangan besar yang tidak terduga pada abad lalu. penyusutan sumber
daya alam akibat eksploitasi berlebihan oleh manusia telah membahayakan ekosistem dan oleh
karenanya juga mengancam umat manusia itu sendiri.
hal itu disampaikan duta besar ri untuk republik federal jerman dr. eddy pratomo dalam pidato
pengantar 2nd earth resilience symposium (simposium ketahanan bumi ke-2, red) di berlin,
jerman, baru-baru ini.
"tantangan utama bagi dunia, termasuk indonesia sebagai negara yang sangat padat
penduduknya, adalah keamanan air, energi dan pangan, perubahan iklim dan perlindungan
lingkungan, serta mitigasi bencana alam," ujar dubes.
dengan demikian, lanjut dubes, diperlukan langkah antisipatif untuk menghindari bencana global.
contohnya, penduduk indonesia diperkirakan akan mencapai 320 juta pada 2030, dan akan menjadi
sekitar 430 juta orang pada 2050.
"bonus demografi atau dividen demografi ini bisa berubah menjadi beban demografi, jika persediaan
makanan, air dan energi tidak hati-hati direncanakan dari sekarang," imbuh dubes.
menurut dubes, negara-negara harus bekerjasama khususnya dengan mitra masing-masing
kawasan, dalam perumusan kebijakan energi terbarukan yang berkelanjutan. pengembangan dan
penggunaan sumber daya alam harus memperhatikan perlindungan lingkungan dan rantai
makanan.
"jenis energi baru tidak boleh merusak lingkungan, sebab akan menimbulkan bencana regional atau
bahkan global," tandas diplomat karir senior ini.
diingatkan, bencana pada akhirnya akan mempengaruhi aspek ekonomi, kesehatan dan banyak
aspek dari kehidupan manusia.
"indonesia, sebagai bagian dari ekosistem dunia, memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi
sumber daya alam dan manusia dari bencana ini," demikian dubes.
simposium ketahanan bumi ke-2 di berlin (2-3 maret 2013) membahas topik-topik relevan dengan
tantangan-tantangan utama. topik-topik khusus ini telah tercakup dalam deklarasi jakarta 2012 dan
deklarasi tersebut merupakan dasar kemitraan komprehensif antara indonesia dan jerman.
lebih dari 35 karya ilmiah ditujukan untuk membahas topik ini telah disampaikan oleh diaspora
indonesia yang tinggal di jerman, inggris, federasi rusia, prancis, belanda, australia, india, austria
dan republik ceko.
para cendekiawan dari indonesia juga telah berpartisipasi dalam simposium yang terselenggara
atas kerjasama kbri berlin, ikatan ilmuwan indonesia internasional, pusat teknologi oseanografi
dan kelautan universitas surya, jaringan diaspora indonesia jerman, dan ppi eropa ini. (es/es)
sumber: www[dot]detik[dot]com
Post a Comment