, SURABAYA - Hingga kini, calon direktur operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) belum ada kejelasan. Ini setelah Badan Pengawas (Bawas) PDTS KBS ternyata belum mengetahui bila Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tidak mau memilih dua nama calon direktur operasional yang diajukannya."Kami belum tahu kalau dua nama Calon Dirops PDTS KBS dikembalikan bu Wali Kota. Untuk itu posisi kami masih menunggu keputusan Wali Kota tentang siapa yang ditunjuk menjadi Dirops dari dua nama calon yang telah kami serahkan," kata Heri Purwanto, Ketua Bawas PDTS KBS, Selasa (27/8/2014).Jika nantinya dua nama calon Dirops yang dikembalikan Wali Kota sampai ke Bawas dan diminta untuk menyerahkan satu nama calon Dirops, dikatakan Heri Purwanto, pihaknya belum bisa berkomentar dan tidak mau berandai-andai dahuli. "Yang jelas, kami akan menunggu kejelasan soal tersebut. Jadi kami tidak mau banyak komentar dulu sambil menunggu kejelasan," tandas Heri Purwanto.Seperti diketahui, Bawas PDTS KBS telah melakukan seleksi rekrutmen calon direktur operasional PDTS KBS beberapa waktu lalu. Sebanyak 14 orang telah mendaftar. Dan melalui berbagai tes seperti administrasi, tulis hingga tes presentasi, akhirnya berhasil disaring dua orang kandidat Calon Dirops PDTS KBS. Yakni drh Mohamad Yudi dan Aftanita Tajudin. Keduanya memiliki latar belakang pendidikan konservasi. Dan kedua orang tersebut memiliki skor tertinggi dalam tes yang di lakukan Bawas PDTS KBS.Hanya saja, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengembalikan usulan dua nama calon Dirops ke Bawas. Dimana Bawas diminta untuk menyetorkan satu nama calon Dirops saja."Saya nggak bisa disuruh milih seperti itu, khawatir salah saja. Makanya sekalian Bawas yang menentukan siapa calon Dirops dan saya tinggal menyetujui dan mengeluarkan SK saja," kata Risma.Dijelaskan Risma, posisi direktur operasional PDTS KBS sangat vital dalam pengelolaan tempat konservasi satwa. Tidak sembarang orang bisa dijadikan sebagai direktur operasional. Dengan demikian pejabat tersebut harus yang betul-betul memiliki latar belakang konservasi dan keahlian yang sesuai dalam pengelolaan KBS."Pemkot tidak mau salah memilih orang, karena ini menyangkut soal konservasi," tutur Risma.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment