Kader Ansor Diminta Jaga Tradisi Spiritual NU

Kader Ansor Diminta Jaga Tradisi Spiritual NU

, JOMBANG - Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Jombang meminta para kadernya untuk menjaga nilai tradisi spiritual kultural, seperti tahlilan, yasinan, khataman Alqur'an, sholawat (diba'an), manakiban, serta pengajian rutinan di desa-desa setempat.        Permintaan itu disampaikan guna mengantisipasi penyusupan atau infiltrasi gagasan atau gerakan ISIS (Islamic State for Iraq and Syam/Syria) yang kini sedang ngetren.        "Mari kita jadikan masjid dan musala sebagai sentral kegiatan tersebut. Sebab masjid dan musala inilah yang dijadikan tempat untuk menyebarkan paham radikalis yang dikemas dalam konsep Islam," kata Ketua GP Ansor Jombang, H Zulfikar Damam Ikhwanto, Jumat (15/8/2014).        Zulfikar mengatakan, penolakan ISIS tersebut dituangkan dalam surat pernyataan sikap yang dirumuskan dan secara resmi ditandatangani dalam apel kesiagaan di Basecamp PC GP Ansor Jombang, Jalan Pakubuwono 32 B, Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang Kota, Jumat (15/8/2014).        Sebelumnya, sikap penolakan ini juga sudah disampaikan melalui Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor di Desa Made dan Desa Tapen, Kecamatan Kudu yang dikemas dalam bentuk kegiatan Halal bi Halal dan Diba' Kubro.        Alumni Univeritas 11 Maret (UNS) Surakarta ini menambahkan, keberadaan ISIS, baik paham dan pengikutnya dapat mengancam sekaligus menjatuhkan kewibawaan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).        Sebab gerakan tersebut bertentangan dengan nilai luhur budaya bangsa sebagai ruh dari ideologi Pancasila. "Sikap GP Ansor sebagai Banom NU konsisten dari awal berdiri hingga sekarang ini berupaya menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah dalam wadah NKRI," ungkapnya.        Untuk itu, PC GP Ansor Jombang mengimbau kepada kader dan masyarakat agar senantiasa mewaspadai adanya pengaruh paham sebagaimana yang dimiliki oleh ISIS."Kepada seluruh jajaran GP Ansor dan Banser diharapkan meningkatkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah maupun ukhuwah wathoniyah, serta tetap menjalankan dakwah amar ma'ruf nahi munkar melalui pendekatan berpaham ahlusunnah wal jama'ah an-nahdliyah," tandsa Zulfikar.        Selanjutnya, Zulfikar juga mendesak kepada pemerintah untuk melakukan upaya penyadaran dan mengembalikan cara pandang kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat sesuai dengan Pancasila.




Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com