, KEDIRI-Sekitar 22 pelajar yang ketahuan berkeliaran saat jam pelajaran sekolah terjaring Operasi Cendekia Satpol PP Kabupaten Kediri. Para pelajar itu kemudian dihukum mengikuti upacara bendera sendiri di halaman Kantor Kecamatan Pare, Senin (15/9/2014).Para pelajar itu terjaring razia petugas saat berada di warung internet dan cafe di daerah Pujasera Tulungrejo. Mereka sengaja tidak masuk sekolah karena memilih bermain game di warnet dengan masih memakai seragam sekolah.Selanjutnya pelajar yang membolos itu mengikuti pembinaan dengan diminta mengikuti upacara bendera sendiri. Kebanyakan yang membolos berasal dari pelajar SMA dan SMK swasta yang ada di Pare.Banyak alasan membolos di antaranya karena terlambat masuk sekolah sehingga beralih bermain di warnet dan persewaan play station (PS). Namun ada juga pelajar yang pamit kepada orangtuanya bersekolah, namun tidak masuk sekolah.Untuk melakukan pembinaan pelajar yang membolos, petugas juga mendatangkan guru serta diminta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. "Kami minta pelajar membuat pernyataan tidak membolos lagi," ungkap Agoeng Joko Retmono, Kasatpol PP Pemkab Kediri.Operasi Cendekia ini memang menyasar para pelajar yang berkeliaran di luar sekolah saat jam pelajaran. Sasarannya cafe, warung kopi dan warnet serta yang biasa dipakai mangkal para pelajar membolos. Selain mengamankan pelajar membolos, saat razia di warung lesehan petugas juga memergoki tiga pasangan remaja yang berbuat mesum. Pasangan itu berduaan di bilik dengan dengan pasangannya masing-masing.Salah satu pria dari ketiga pasangan itu mengaku anggota TNI. Petugas hanya melakukan pendataan serta memperingatkan supaya tidak mengulangi lagi perbuatannya berbuat mesum di bilik cafe."Salah satu pasangan saat kami datang ada yang telanjang. Kami minta berpakaian sebelum kami data identitasnya," jelas petugas yang melakukan razia.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment