Home » » Agren Tak Target Juara

Agren Tak Target Juara

Written By laso on Sunday, 14 September 2014 | 01:15









, SURABAYA – Andreas Ågren menggulung benang laying-layangnya perlahan-lahan di Surabaya Kite Festival (SKF) 2014 di Lapangan Edupark Pakuwon City, Sabtu (13/9/2014).
Layang-layang berbentuk botol Ågren jatuh ke tanah untuk ke sekian kalinya. Layang-layang berwarna hitam milik pria asal Swedia ini akhirnya digulung dan tak lagi diterbangkan. Kendati demikian, Ågren tak khawatir sebab dua layang-layang miliknya telah mengudara.
“Saya tidak tahu kesalahannya di mana hingga tak mau terbang. Tapi saya sudah ada dua layang-layang yang mengudara,” kata Ågren kepada .
Ågren merupakan satu dari dua peserta asing SKF yang sudah ke-17 kali digelar. Ågren mengaku tak menargetkan apa-apa di kejuaraannya ini. Pensiunan computer engeniring di Swedia ini hanya berpartisipasi dan bersenang-senang.
Ågren bercerita, usai pensiun, pria paro baya ini jatuh cinta dengan layang-layang, terutama layang-layang Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan negara peringkat ketiga setelah Tiongkok dan Jepang yang memiliki layang-layang indah.
Namun, Ågren lebih menyukai layang-layang Indonesia karena menurutnya para pembuat layang-layang Nusantara memiliki imajinasi lebih liar dan bebas ketimbang Tiongkok dan Jepang yang cenderung mengangkat tema-tema dari budaya mereka sendiri.
Bergitu bergairahnya terhadap layang-layang Indonesia, Ågren pindah tempat tinggal dan sudah 1,5 tahun menetap di Bali. “Di Bali saya belajar layang-layang dari penduduk lokal sana. Sangat menyenangkan,” sambungnya.
Ågren membawa 12 layang-layang pada SKF ini. Berbagai jenis layang-layang (2D dan 3D) disiapkannya untuk menyalurkan hobi barunya ini. Layang-layang buatan Ågren lebih kepada penyaluran seni. Satu di antara layang-layang Ågren yang terbang seperti sebuah lukisan dan memiliki makna tertentu.
Layang-layang tersebut diberi judul Decode & Decoded. Layang-layangnya merupakan gambaran barcode namun jika dilihat dari ketinggian layang-layang kembar ini menampakan gambaran wajah seorang pria. “Saya tidak mau mengartikannya untuk Anda. Silakan Anda sendiri yang menerjemahkan artinya. Saya hanya memainkan layang-layang saja,” ujarnya.
Keikutsertaan Ågren di SKF ini hanya untuk berpartisipasi saja. Pria berkacamata ini tak menargetkan apa-apa karena merasa layang-layangnya kalah unik dari para peserta lokal. “Saya hanya bersenang-senang saja di sini,” ucap Ågren yang kemudian tetawa.
Ketua Pelaksana SKF 2014, Bagus Nugroho, menambahkan, SKF digelar dua hari, Sabtu-Minggu. Untuk hari pertama, lomba digelar untuk layang-layang 2D, sementara hari Minggu diperlombakan layang-layang 3D.
“Ada 34 layang-layang untuk ketegori 2D hari ini (Sabtu). Juaranya akan diumumkan besok (Minggu) berbarengan dengan juara 3D,” imbuh Bagus.




Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger