Tajemtra Semakin Diminati

, JEMBER - Greak jalan Tanggul Jember Tradisional (Tajemtra) 2014, Sabtu (13/9/2014), semakin diminati masyarakat. Tajemtra kali ini diikuti oleh 16.076 orang peserta, mulai dari anak-anak sampai Lansia (Lanjut Usia).
Gerak jalan yang melombakan nomor perorangan dan beregu itu menempuh jarak 30 kilometer dari Alun-Alun Kecamatan Tanggul sampai dengan Alun-Alun Jember.
Garuda Eka Saputri yang masih berusia delapan tahun kurang dua bulan dan kini duduk di kelas 2 SD mengaku sudah kedua kalinya ikut gerak jalan tersebut.
Gaga, begitu ia biasa dipanggil, sejak duduk di bangku kelas 1 SD sudah ikut Tajemtra. Tahun lalu, Gaga mampu mencapai finish. "Ya meskipun sempat tidur di kawasan Terminal Tawangalun sekitar setengah jam. Tetapi dia bersikukuh tidak mau dijemput di tengah perjalanan. Nekat sampai ke garis finish meskipun sampainya malam hari," ujar Tante Gaga, Nawang Wulan.
Gaga mengaku senang ikut gerak jalan tersebut dan tidak ada yang memaksanya. "Senang ikut sendiri. Teman-teman belum ada yang ikut," ujarnya.
Karena tidak mau ikut beregu, maka sang ayah, Satrio WB menemani sang putri dan akhirnya ia juga ikut Tajemtra. "Tidak mungkin Gaga sendiri. Jadi saya ini hanya penggembira, ikut karena nemeni anak," ujarnya.
Untuk mengikuti Tajemtra kali ini, ayah dan anak itu berlatih dua kali dan dipastikan didiskualifikasi dari kelompok yang berpotensi sebagai pemenang. Karena untuk kelompok dewasa, peserta laki-laki diberi waktu tempuh lima jam sedangkan perempuan enam jam.
'Karena saya bareng anak maka ya tidak bisa mencapai waktu itu, pastinya lebih dari tujuh jam. Tidak mengejar hadiah, yang penting anak saya senang," tegasnya.
Meskipun tidak mengejar hadiah, tahun lalu Gaga mendapatkan doodprize alat penanak nasi. Tahun ini Gaga juga berharap bisa mendapatkan doorprize lagi.
Sedangkan Sudiono, merupakan peserta dari kelompok Lansia. Laki-laki berusia sekitar 65 tahun itu sudah delapan kali ikut Tajemtra. Senada dengan Gaga, laki-laki itu tidak mengejar hadiah. "Hitung-hitung olahraga, saya senang olahraganya," kata pengayuh becak asal Kelurahan/Kecamatan Sumbersari itu.
Meskipun tidak mengejar hadiah, tahun lalu ia mendapatkan doorprize alat penanak nasi juga. "Kalau dapat ya syukur, kalau tidak ya tidak apa-apa niatnya memang olahraga," imbuhnya.




Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com