Asyik, Oktober Sudah Ada Mikrolet Gratis di Mojokerto

Asyik, Oktober Sudah Ada Mikrolet Gratis di Mojokerto

, MOJOKERTO - Seakan tak peduli dengan kondisi angkutan umum mikrolet atau angkot yang saat ini nafasnya Senin-Kamis. Tapi justru sebaliknya, Kota Mojokerto akan menghidupkan kembali angkot ini. Kota Mojokerto akan memberlakukan naik angkot gratis di kota ini. Namun gratis ini harus malam hari. Bahkan, naik angkot gratis tersebut sudah bisa diujicobakan pada Oktober nanti."Pemkot Mojokerto akan mulai mengoperasionalkan angkot khusus malam hari dengan sistem subsidi. Paling cepat mulai Oktober besok, masyarakat sudah bisa menikmati fasilitas ini. Melalui Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishub Kominfo), angkutan massal harus tetap dilestarikan.""Kami akan mengoperasionalkan angkot malam dengan pola subsidi. Bulan depan kemungkinan sudah bisa diujicobakan. Angkot harus tetap ada untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Kadishub Kominfo Kota Mojokerto Ruby Hartoyo, Jumat (12/9/2014).Diakui bahwa kondisi angkot di Kota Mojokerto sedang mati. Karena memiliki sejarah dan mendukung untuk angkutan massal, angkot jangan dibiarkan mati. Dalam catatan Ruby saat ini ijin operasional angkot di kota ini sekitar 34 armada angkot. Ada empat trayek. Tapi yang beroperasi tidak lebih dari 15 angkot. Ini karena banyak orang beralih ke motor.Angkot atau mikrolet di kota tersebut kini hanya bisa didapati pada jam-jam berangkat dan pulang kerja. Atau pada jam berangkat dan pulang sekolah. Selebihnya, mereka parkir. Namun, Dishub akan memberlakukan subsidi bagi angkot yang mau janggol malam.Ruby menyiapkan subsidi Rp 6.000 setiap penumpang kepada pemilik angkutan. Dengan estimasi 12 penumpang per rit kita akan membayar Rp 72.000 untuk sekali jalan. "Angkot nantinya akan diberangkatkan setiap 15 menit," kata Ruby.Dalam hitungan Ruby dalam semalam minimal akan ada 8 rit. Namun harus ada pengaturan rute atau trayek kembali. Mereka akan disiapkan untuk mengantar warga ke pusat keramaian seperti Jalan Benteng Pancasila, Alun-Alun, pusat kota Jalan Mojopahit, dan RSUD. Atau ke tempat-tempat pabrik yang biasa memberlakukan shift malam.Deny Novianto, anggota DPRD setempat mengapresiasi langkah Dishub kembali menghidupkan angkutan massal. "Ada banyak warga yang masih menggantungkan angkot. Itu harus dilayani. Angkot akan memberi warna bahwa layak disebut kota. Kalau tak ada angkot ya bukan kota namanya," kata Deny.





Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com