Oleh : Satrio Hadi Saputro Mahasiswa Universitas Negeri Malang
PEREMPUAN 25 tahun itu duduk di gazebo SMKN 4 Malang. Namanya Hanna, dari Belarusia. Ia mahasiswa program AISEC yang akan melakukan presentasi di sekolah tersebut. Kebetulan saya tengah praktik pengalaman lapangan di sekolah tersebut dan diminta menjadi translator saat Hanna presentasi. Saya mengawali perkenalan pagi itu dengan menebak apakah Belarusia itu di Rusia? Paras Hanna sontak memerah. Ia pun berujar, "i hate when people say that!" Ups!
Ruangan kelas menjadi riuh saat kami masuk. Lebih-lebih saat Hanna memperkenalkan diri, dari belakang terlontar teriakan, ”Masha...Masha…hocus focus tralala!” Paras Hanna kembali memerah. Saat kelas berhasil dikuasai dan Hanna mengisahkan Belarusia, penghuni kelas pun manggut-manggut mahfum.
Hanna berasal dari Minsk, ibukota Belarusia. Belarusia memang bukan Rusia. Negara tanpa laut dan dengan Rusia ini berdaulat sejak 1991. Dan, nasionalisme adalah harga mati bagi warga Belarusia. Itu sebabnya program pertukaran pelajar ini menjadikan pesertanya paham dengan kebudayaan setiap peserta, termasuk Hanna dari Belarusia, bukan Rusia.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment