, GRESIK - LSM Ecoton bekerjasama dengan Institut Pemulihan dan Perlindungan Sungai (Inspirasi) Wringinanom didukung Perkumpulan Telapak Jatim melakukan sensus ikan di Kali Surabaya, wilayah Kecamatan Wringinanom hingga Kecamatan Driyorejo, Jumat (12/9/2014).Aliran Kali Surabaya yang disisir meliputi Desa Kedunganyar, Desa Sumberame, Desa Wringinanom, Desa Lebani Waras, Desa Sumengko, Desa Pasinan Lemah putih, Desa Krikilan, Desa Driyorejo, dan Desa Cangkir.Sensus melibatkan 10 nelayan menggunakan jaring berdiameter 8 meter dan panjang jaring 16 meter. Selain itu sesus melibatkan empat peneliti itu menggunakan 5 perahu. Peneliti mendapatkan beragam jenis ikan seperti, ikan Rengkik (Hemibragus nemurus), Papar (Notopterus notopterus), Kuthuk (Channa striatus), dan Montho (Ostechillus hasseltii). Selanjutnya ikan Jambal (Pangasius Djambalis), Bader bang (Barbodes balleroides), Bader putih (Barbodes gonionotus), dan Ulo (Laides longibarbis).Lantas Kething (Mystus pla), Jendil (Pangasius nemurus), Berot (Mastacembulus unicolor), Suckermout (Pterygolyplichthys pardalis), dan Kuniran (Mystacoleucus marginatus)."Dari kegiatan sensus ikan ini disimpulkan bahwa kondisi air Kali Surabaya di wilayah Wringinanom - Driyorejo dalam kondisi baik, karena tingginya tingkat keragaman ikan," kata Daru Setyo Rin, Direktur Inspirasi.Kandungan oksigen terlarut dalam air, lanjut dia, sesuai dengan standar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2001 dan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2008 tentang pengelolaan kualitas air .Daru menambahkan, jenis ikan yang didapatkan pada tahun 2014 jauh meningkat bila dibandingkandengan tangkapan 2012 dan 2013. "Ikan yang tertangkap pada kegiatan sensus ikan di Kali Surabaya 2014 ini jauh lebih banyak dari segi keragaman spesies dan berat ikan," kata imbuhnya.Alumnus Fakultas MIPA Universitas Airlangga itui menyatakan pada sensus ikan 2014, jenis rengkik dan jendil yang ditangkap rata-rata seberat 2,5 kg padahal tahun lalu hanya di bawah 1 kg. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi Kali Brantas di bagian hilir Wilayah Wringinanom dan Driyorejo telah menunjukkan perbaikan kualitas air. "Beragamnya jenis ikan dan ikan-ikan dengan berat badan di atas 2 kg menunjukkan bahwa kondisi sungainya dalam kondisi sehat karena kualitas air yang bagus dan suplai makanan yang cukup sehingga ikan bisa tumbuh secara optimal dan jenis makanan yang beragam membuat keberagaman jenis ikannya tinggi," katanya.Daru menyakini salah satu penyebab meningkatkan kualitas air adalah industri sudah melakukan optimalisasi pengolahan air limbah sehingga air limbah yang keluar tidak menimbulkan penurunan kualitas air secara drastis. "Perkembangan industrialisasi di Wilayah Gresik Selatan khususnya Kecamatan Wringinanom dan Driyorejo harus mempertimbangkan Keberadaan sungai sebagai bagai ekologis wilayah dan bukan hanya menjadikan sungai menjadi sarana pembuangan air limbah industri," katanya.
Penulis: Sugiyono
Editor: Parmin
Tweet
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment