Gelar Pahlawan untuk KH Wahab Segera Turun

Gelar Pahlawan untuk KH Wahab Segera Turun

, JOMBANG-Bupati Jombang, Nyono Suharli memastikan  gelar pahlawan untuk KH Wahab Hasbullah, segera disahkan pemerintah, dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab gelar untuk pendiri NU itu, saat ini tinggal menunggu tanda tangan SBY.“Informasi yang saya terima melalui Kementerian Kooordinator Kesra, pengajuan itu kini tinggal menunggu tanda-tangan presiden SBY,” kata Nyono, saat membuka pameran dalam rangkaian acara Haul ke-43 KH Wahab Hasbullah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas, Senin (1/9/2014).Menurut Nyono, KH Wahab sangat layak menerima gelar pahlawan, karena terbukti merupakan ulama yang sangat cinta tanah air. “Beliau pendiri NU, pendiri pondok pesantren Tambakberas ini, yang juga pengobar semangat perjuangan melawan penjajah,” ujar Nyono.Nyono lantas membeber salah satu bukti kecintaan KH Wahab  terhadap tanah air, yakni diciptakannya syair dan lagu berjudul “Hubbul Wathon” pada 1924, sebelum NU berdiri. Syair lagu tersebut, menurut Nyono, menggugah anak bangsa terutama pemuda, berjuang demi bangsa Indonesia.”Kalau kita baca, kira-kira terjemahannya berbunyi, bangkitlah bangsaku, Indonesia negeriku, engkau panji martabatku, siapa datang mengancammu kan binasa di bawah durimu. Ini wujud kecintaan ulama terhadap bangsanya,” imbuh Nyono.Itu pula sebab, dalam memperingati Haul KH Wahab ini, Bupati Nyono meminta seluruh warga NU untuk mengisi kemerdekan, meneruskan perjuangan membela bangsa. Salah satunya memberikan pendidikan kepada santri dan pelajar.Sementara itu, Hj Mahfudloh Aly Ubaid, salah satu  putri KH Wahab mengatakan KH Wahab meruakan tokoh pesantren yang mengajarkan keikhlasan dan kecintaan terhadap bangsa Indonesia.Kiprah ulama pesantren bisa dilihat dalam perjuangan melawan penjajah dan juga saat pemerintahan era Soekarno. ”Beliau selalu mendampingi presiden RI kemanapun pergi ke luar negeri. Ini menunjukkkan ketokohan KH Wahab sangat dibutuhkan saat itu,” tandas Hj Mahfudloh.





Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com