, MADIUN-Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Madiun mulai mengkhawatirkan dampak kenaikan elpiji 12 kilogram. Hiswana Migas Madiun dampak kenaikan elpiji 12 kilogram akan menyebabkan konsumen migrasi besar-besaran ke elpiji 3 kilogram lantaran harganya lebih murah dan kualitasnya sama.Kekhawatiran Hiswana Migas Madiun itu bukan tanpa alasan. Ini menyusul, PT Pertamina (Persero) secara resmi memutuskan untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram (nonsubsidi) sebesar Rp 1.500 per kilogram atau Rp 18.000 per tabung. Kenaikan tersebut diberlakukan mulai 10 September 2014 pukul 00.00 dini hari. Ketua Hiswana Migas Madiun, Agus Wiyono mengatakan jika prosentase kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram rata-rata mengalami kenaikan sekitar 20 persen. Menurutnya, kenaikan itu memicu kekhawatiran Hiswana Migas madiun."Kekhawatiran kami salah satunya beralihnya konsumen (masyarakat) ke tabung elpiji subsidi pemerintah 3 kilogram. Karena masyarakan akan menyerbu barang yang murah dengan kualitas sama," terangnya kepada , Rabu (10/9/2014).Lebih jauh, Agus menguraikan sebagai mitra PT Pertamina atas kenaikan harga elpiji 12 kilogram itu, pihak akan melakukan antisipasi migrasi konsumen dari elpiji 12 kilogram ke elpiji 3 kilogram yakni dengan mengusulkan ke PT Pertamina dan Pemerintah Daerah untuk mengadakan operasi pasar. "Operasi pasar penting karena kami memperkirakan harga gas elpiji 12 kilogram sampai ke tangan pengguna (konsumen) itu masih ada selisihnya sekitar Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per tabung," pungkasnya.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment