Home » » Jurnalis Profesional itu

Jurnalis Profesional itu

Written By laso on Tuesday, 9 September 2014 | 21:00




Jurnalis Profesional itu
Jurnalis Profesional itu







Oleh : Rohmat Darmawan Mahasiswa Jurnalistik Stikosa AWS Surabaya
BERBEDA dengan perguruan tinggi lain yang memulai tahun ajaran baru dengan orientasi program studi dan pengenalan kampus (opspek), Sabtu (23/8) di kampus biru Stikosa AWS Surabaya justru mengawali dengan parents gathering. Mengusung tema bridging to the new communications, turut hadir orangtua/wali mahasiswa baru agar mengetahui program studi (akademik dan kurikulum), pengenalan kampus dan sistem perkuliahan, pola pembayaran, kompetensi dan masa depan lulusan, serta pengenalan alumni yang sukses.
Hadir Drs Ismojo Herdono MMed.Kom (Ketua Stikosa AWS), Fadjar Arifiyanto Isnugroho SSos MSi (komisioner KPI Pusat), dan Drs Tjuk Suwarsono MSi (dosen senior Stikosa AWS). Kehadiran mereka melalui communications studies yang terdiri dari peminatan journalistic communications, broadcasting, dan public relations, diharapkan Stikosa AWS mampu memberikan spirit dan menjembatani kesuksesan para mahasiswanya bergelut di bidang komunikasi.
Sekolah tinggi swasta yang berdiri sejak 1964 ini sudah membuktikan prestasi dan kepercayaan masyarakat. Ditandai dengan banyaknya para alumni Stikosa AWS yang sukses dan mendapat pekerjaan di berbagai media massa di lokal dan nasional di tanah air. “Kabar terbaru ada seorang alumnus yang awalnya sebagai Ketua KPID Jatim (Fadjar Arifiyanto Isnugroho), saat ini sudah dinobatkan sebagai komisioner KPI pusat,” tutur Ketua Stikosa AWS Drs Ismojo Herdono M MedKom.
Menurutnya, tidak mengherankan bila kampus biru ini bernama Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya. Pesan dari pendiri Stikosa AWS, A Azis (alm), bahwa seorang jurnalis tidak hanya cukup tahu saja. Akan tetapi harus mempelajari juga secara teoritis dan praktik, serta kode etik. Seiring kemajuan zaman di era global, semakin banyak alat penunjang untuk berkomunikasi. Hal ini harus disertai dengan munculnya berbagai praktisi yang ahli di bidang komunikasi.
“Yang harus diwaspadai, tidak jarang saat ini dijumpai seseorang yang hanya mampu membeli kamera dengan harga mahal dan sudah mengaku sebagai wartawan. Padahal untuk menjadi seorang wartawan harus memulai dari belajar, dan itu pun tidak instan,” ingat Fadjar Arifiyanto Isnugroho, alumnus Stikosa AWS.





Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger