, SURABAYA – Terbukanya Indonesia untuk perekonoian global (AFTA) 2015 mendatang akan berdampak di segala sendi kehidupan. Satu di antaranya dalam dunia fashion.Desainer muda Surabaya, Geraldus Sugeng (37), menyatakan dunia fashion merupakan dunia yang adaptif terhadap segala bentuk dinamika kehidupan. Tak terkecuali ketika Indonesia menghadapi AFTA, tentu rancangan para desainer Indonesia akan saling menyesuaikan.Geraldus yang memiliki butik seperti namanya ini memprediksi rancangan yang dinamis, fungsional, dan out of the box, akan mewarnai awal-awal Indonesia memasuki AFTA.Kenyamanan, tak terpaku pakem, dan keunikan, diperkirakan akan menjadi hal kuat dalam dunia fashion Indonesia pada 2015 mendatang.“Akan semakin banyak orang asing yang masuk ke Indonesia untuk bekerja. Tentu saja, para pekerja Indonesia akan semakin memerhatikan apa yang dipakainya untuk merepresentasikan dirinya,” kata Geraldus kepada online, Minggu (21/9/2014).Selain model rangangan tersebut, Geraldus yang juga anggota Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jatim ini memprediksi kain-kain khas Nusantara akan muncul menjadi leading factor dari para perancang Indonesia. Hal ini, jelasnya, untuk menunjukan rasa ke-Indonesiaan- masyarakat Indonesia ketika berhadapan dengan orang asing.Selain batik, kain yang akan mendominasi adalah kain tenun. Akan banyak kain tenun yang diaplikasikan ke bentuk yang beragam.“Kain tenun akan lebih fungsional dan bisa dipakai untuk segala aktivitas. Kami para desainer memang sudah berkomitmen untuk mengangkat kain tenun yang dinamis, fungsional, dengan model baju yang out of the box,” ujarnya.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment