![]() |
Lubang Panas Diduga Disebabkan Abu Bekas Batu-bara. |
, PASURUAN - Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Rabu (10/9/2014) pagi mendatangi lokasi tanah berlubang yang mengeluarkan panas di areal bekas pabrik karton, di Kelurahan Pakuncen, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Kepala Seksi Geologi dan Tata Lingkungan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Ramadi Seno, mengatakan kedatangan mereka untuk menindaklanjuti pemeberitaan di sejumlah media."Kami datang kemari untuk mengambil sample dari lokasi, untuk dilakukan uji lab," kata Ramadi saat ditemui di lokasi, Rabu (10/9/2014) pagi.Dari hasil pengamatan tim Dinas ESDM Provinsi Jatim di lokasi, dugaan sementara penyebab tanah berlubang tang dapat mengeluarkan panas disebabkan karena di dalam tanah terdapat abu bekas pembakaran batu-bara. Dugaan tersebut, dikuatkan dengan ditemukannya material abu bekas pembakaran batu bara di sekitar lokasi lubang panas."Mungkin ada sesuatu di bawah sehingga suhu tanah meningkat. Dugaan sepertinya ada abu bekas pembakaran batu-bara,"jelasnya.Dikatakannya, di sekitar lokasi ditemukannya lubang tanah yang mengeluarkan panas, terdapat beberapa tumpukan menyerupai tanah yang dibungkus dengan karung plastik. Dugaan sementara, material di dalam bungkusan tersebut merupakan abu bekas pembakaran batu-bara yang masih mengandung karbon yang aktif.Namun, untuk memastikan material yang di dalam bungkusan karung plastik tersebut, pihaknya telah mengambil beberapa sampel tanah di sekitar lokasi penemuan untuk dibawa ke lab. "Untuk pastinya, kami akan melakukan penelitian dulu. Yang jelas ini terlokalisir. Hanya ada di beberapa tempat saja tumpukan-tumpukan (diduga abu bekas pembakaran batu-bara) tadi," terangnya.Namun dirinya bisa memastikan, bahwa lubang tanah yang mengeluarkan panas tersebut bukan disebabkan oleh gas alam. "Bukan gas," tegasnya.Masih menurut Ramadi, dari hasil pengecekan menggunakan alat, suhu panas di dalam tanah di sekitar lubang mencapai 148 derajat celcius hingga 243 derajat celcius. Sedangkan suhu di permukaan mencapai 38 derajat celcius. Padahal, suhu normal sebuah tanah rata-rata hanya sekitar 32 derajat celcius.Ramadi menambahkan, tingginya suhu di lubang dan di sekitar lubang cukup berbahaya apabila terkena langsung kulit. "Kalau kena langsung ya berbahaya," imbuhnya.Seperti diberitakan sebelumnya, seorang warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Abdul Ghofur (26), terperosok ke dalam lubang tersebut pada Minggu (7/9/2014) lalu. Pria yang mengaku sedang mencari burung itu, mengalami luka bakar pada kedua kakinya serta tangan kanannya.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment