, MOJOKERTO - Tak ada sejarah apalagi lembaga pendidikan atau sekolah yang representatif di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Namun, Pemkot Mojokerto akan memaksakan diri menjadikan kampung ini sebagai Kampung Pendidikan. Belum jelas konsep yang nanti akan mengikuti tekad penciptaan nama kampung yang mentereng ini.Di Kampung itu saat ini hanya ada SMPN 6 Mojokerto dan SMK baru, SMKN 2 Mojokerto. SMK ini memasuki tahun kedua. Ada beberapa lembaga kursus bahasa asing namun tak banyak dan tak ada greget. Meski begitu, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus tetap nekat akan menjadikan kampung ini sebagai Kampung Pendidikan."Pulorejo akan kita desain sebagai Kampung Pendidikan. Di sini sudah ada SMPN 6, SMKN 2, dan nanti perguruan tinggi (PT). Kami akan konsentrasi betul untuk menciptakan kampung ini," kata Wali Kota Mas'ud Yunus, Jumat (12/9/2014).Wali kota yang dikenal ulama ini memproyeksikan bahwa selama kepemimpinannya akan memproses hingga pembangunan PT terealisasi di kampung tersebut. Minimal ada embrio pembangunan PT ini. Mas'ud belum mau menyebut apakah PT sekelas apa atau sekadar Akper atau sekolah tinggi.Dia menantang Dinas Pendidikan untuk merealisasikan gagasan tersebut. "Ini tugas Dinas Pendidikan untuk menangkap peluang ini. Jika tak mampu ya bukan Dinas Pendidikan kalau gitu," ucap Mas'ud menyindir satker tersebut.Mas'ud yang pernah duduk di Dewan Pendidikan Mojokerto melihat bahwa di kampung tersebut infrastruktur dan SDM relatif cukup untuk mendukung terciptanya Kampung Pendidikan. Wali kota ini mengklaim bahwa pihaknya sudah memulai menggarapnya untuk Kampung Pendidikan itu sudah sejak beberapa tahun lalu."Pada APBD 2015 nanti alokasi anggaran untuk pendidikan sebesar 27 persen dari total APBD. Semua anggaran ini akan diarahkan pada terciptanya kampung pendidikan," kata Mas'ud.Dia mengklaim bahwa telah dilakukan kajian mendalam terkait berbagai aspek sebelum menjadikan Pulorejo sebagai Kampung Pendidikan. Dia menolak bahwa kampung pendidikan itu dilahirkan dengan sendirinya oleh masyarakat. Bukan diciptakan oleh pemerintah seperti itu. Dia menyebut bukan tiba-tiba, namun sudah lama digagas. Dan karakter masyarakat di Pulorejo juga mendukung.Meski akan disulap jadi kampung pendidikan, namun Pemkot tidak perlu memberi perlakuan khusus terkait anggaran maupun regulasi. Anggaran sifatanya hanya penopang. Begitu juga regulasi juga belum perlu. Yang terus didorong adalah peran masyarakat.Sementara itu, Sekertaris Dinas Pendidikan Sunardi mengakui bahwa ada embrio yang cukup untuk menciptakan Kampung Pendidikan di Pulorejo. "Ada lembaga kursus yang awalnya lahir berkat program SMPN 6. Selain itu, ada banyak warganya yang memanfaatkan Balai RW untuk belajar bersama saat jam belajar dan untuk kursus," kata Sunardi.Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Abdullah Fanani masih perlu menunggu konsep yang jelas atas rencana tersebut. "Untuk sebuah ide, bagus karena demi kemajuan kota. Meski sebenarnya kampung pendidikan itu lahir bukan diciptakan. Makanya, akan kita tunggu konsepnya jelas apa tidak," kata Abdullah.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment