Home » , » Sejumlah Honorer K2 Kab Mojokerto Mengaku Diminta Tebusan

Sejumlah Honorer K2 Kab Mojokerto Mengaku Diminta Tebusan

Written By laso on Monday 8 September 2014 | 01:30









, MOJOKERTO - Dalam beberapa hari ke depan, proses tebusan SK CPNS bagi honorer K2 yang lulus tes menjadi CPNS akan berlangsung. Sejak Jumat dan Sabtu kemarin, para honorer K2 sudah mengawalinya dengan dipanggil para kepala sekolah mereka untuk dimintai uang. Para honorer K2 itu harus segera menyiapkan tebusan jika SK CPNS ingin diterimakan.Salah satu honorer K2 di lingkungan Dinas Pendidikan di Kabupaten Mojokerto menuturkan kepada bahwa beragam cara dan teknik para kepala sekolah meminta uang tebusan. Besarannya sesuai jenjang golongan. Jika golongan I berlaku tebusan Rp 10 juta, Golongan II Rp 15 juta, dan golongan III Rp 25 juta. Namun, para kasek itu menyatakan semua hanya perintah atasan. "Kami dimintai menurut saja, daripada tidak dapat SK," ungkap seorang K2.Kondisi itu hampir merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 120 honorer K2 di lingkungan Dinas Pendidikan berlaku tebusan bagi K2 jika ingin mendapatkan SK CPNS. Sementara ada 13 honorer K2 di satker lain, termasuk Dinkes yang sudah memberlakukan tebusan tersebut. "Tentu saja kami menolak dengan menyatakan masih pikir-pikir dengan jumlah tebusan sebesar itu," kata honorer K2 lain yang diwajibkan melunasi Rp 25 juta.Selain Jumat dan Sabtu kemarin (6/9/2014), gelombang pembagian SK CPNS dengan dimintai uang tersebut juga akan dilanjutkan Senin (8/9/2014). Rata-rata, untuk tebusan SK CPNS untuk Senin besok adalah bagi honorer K2 jenjang SD. Untuk honorer SMP dan SMA rata-rata berlangsung pada Jumat dan Sabtu. "Kami menunggu seperti apa besok," kata K2 yang lain.Pembagian SK CPNS yang seharusnya menjadi hak pada honorer K2 dan diterimakan gratis malah dimanfaatkan pejabat di Kabupaten Mojokerto. Pejabat ini memintai uang dengan besaran yang sudah ditentukan untuk menggantinya dengan SK. Tepatnya petikan CPNS. Kepala Dinas Pendidikan Yoko Priono menolak jika berlaku terbusan tersebut. "Itu hanya isu lama. Hanya desas-desus tanpa bukti," elak Yoko.





Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger