Home » » Tetap Dicari Meski Tak Agresif

Tetap Dicari Meski Tak Agresif

Written By laso on Wednesday 17 September 2014 | 20:00




Tetap Dicari Meski Tak Agresif
Tetap Dicari Meski Tak Agresif






, SURABAYA - Harga emas perhiasan maupun logam mulia (LM) yang cenderung stabil dengan angka kenaikan dan penurunan yang seimbang dibawah Rp 7.000 per gram sejak Agustus lalu, ternyata berimbas pada transaksi penjualan di pasar.
Amir Kusmana, Marketing Representative Butik Emas Logam Mulia Surabaya di City of Tomorrow (Cito) mengakui, belanja logam mulia di tempatnya mengalami penurunan sejak bulan Agutus 2014 lalu.
“Jumlah konsumen rata-rata antara 10 hingga 12 orang per hari. Di bulan Agustus saja, hanya sekitar tujuh orang per hari. Bahkan, pelanggan saya yang setiap bulan belanja tiga kilogram (kg), tidak berbelanja,” kata Amir, yang bertugas sejak Juni lalu saat ditemui di butiknya, akhir pekan lalu.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini harga emas logam mulia yang dikelola PT Antam (Persero) Tbk, mengalami naik turun, dengan tingkat yang tidak terlalu jauh. Naik Rp 1.000, turun Rp 2.000, kemudian naik Rp 5.000, turun lagi Rp 2.000 untuk per gram-nya.
“Tidak ada perubahan drastis. Mungkin masih wait and see dengan harga emas dunia yang juga stagnan,” lanjut Amir.
Kendati demikian, diakuinya, tetap ada masyarakat yang datang ke butik dan membeli emas batangan. Ini menunjukkan bahwa emas masih dicari untuk investasi, meski tidak sebanyak bulan sebelumnya, pada Juni atau Juli 2014.
“Target penjualan selama Agustus lalu di butik ini tidak tercapai. Padahal, selama Juli kenaikannya hingga 300 persen,” kata Amir, yang mematok target jual mencapai 10 kg logam mulia per bulan.
Selama Juli lalu, PT Antam memang menggelar program promo dengan menjual logam mulia dengan harga pabrikan, yaitu Rp 528.000 per gram. Dengan harga itu, pihaknya berhasil menjual 30 kg emas. Sementara, Agustus hanya sekitar 4 kg.
Disisi lain, Amin menambahkan bahwa penurunan penjualan selama Agustus memang bukan hanya akibat harga yang stagnan saja. Tetapi juga imbas pola belanja masyarakat yang berubah, mengingat di akhir Juli dan awal Agustus, mereka sudah banyak mengeluarkan uang untuk kebutuhan Lebaran.
Sebaliknya, ia menyebutkan bahwa selama empat bulan terakhir di Surabaya, warga yang menjual kembali (buy back) logam mulianya di butik Antam, terlihat stabil atau berkisar 30 persen. Tidak ada penurunan maupun penambahan.
Menurut Amir, investasi emas masih dianggap unggul dibanding investasi uang tunai, karena nilai logam mulia ini akan ikut naik mengikuti inflasi nilai uang. Selain itu fleksibel, bisa dijual kapan saja, dan praktis. Bagi pedagang perhiasan pun, emas bisa diolah untuk dibuat campuran bahan perhiasan dengan membagi kadarnya, sehingga menghasilkan lebih banyak keuntungan.  




Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger