, SURABAYA - Kehadiran warga Jalan Kalasan di DPRD yang merasa dieksekusi sepihak tempat huniannya oleh pihak PT KAI tidak hanya mengadu terkait klaim sepihak oleh KAI, tapi juga menyesalkan adanya orang-orang berpakaian doreng yang ikut serta dalam eksekusi tersebut. Sulistyorini, perwakilan warga yang tergabung dalam Aliasni Penghuni Rumah Negara (APRN) menjelaskan, kedatangan sejumlah orang berpakaian doreng tersebut menjadi pertanyaan tersendiri oleh warga. Pasalnya mereka berpakaian doreng tapi topinya memakai Polsuska.“Ini yang jadi pertanyaan kami apakah benar ada anggota TNI yang memakai topi Polsuska itu apa hubungannya dengan TNI sebenarnya,” kata Sulistyorini, Senin (22/09/2014), di gedung DPRD Surabaya.Ini diungkapkan Sulis, karena pada tempat yang beda, ia juga melihat orang yang sama tapi memakai baju dinas PT KAI. “Saya sempat bertanya ke orang tersebut tapi dia malah lari,” katanya.Karena itu jika ini benar orang yang sama ia akan membawa masalah ini dan melaporkan ke Garnisun. ”Besok rencananya kami akan tanya ke Garnisun apakah ada anggota TNI yang terlibat dalam proses eksekusi kemarin,” tegasnya.Warga yang datang ke DPRD juga membawa serta foto-foto orang berpakaian doreng begitu pula orang yang sama dengan pakaian dinas PT KAI. ”Ini ada foto-fotonya dan orangnya sama, waktu eksekusi pakai pakaian doreng tapi kemarin terlihat memakai baju dinas PT KAI,” terangnya.Sebelumnya, kata Sulis, warga juga sempat melihat orang yang sama dengan memakai baju cokelat Polsuska.
”Ini jadi pertanyaan warga, dana kami akan minta klarifikasi ke pihak terkait,” pungkasnya.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment