Home » , » Dialog Manajemen Pabrik Tepung dan Perwakilan Warga Berjalan Alot

Dialog Manajemen Pabrik Tepung dan Perwakilan Warga Berjalan Alot

Written By laso on Wednesday 17 September 2014 | 22:00




Dialog Manajemen Pabrik Tepung dan Perwakilan Warga Berjalan Alot
Dialog Manajemen Pabrik Tepung dan Perwakilan Warga Berjalan Alot






, MADIUN - Tak puas melaksanakan orasi di depan Pabrik Tepung Tapioka PT Budi Acid Jaya di JL Raya Dolopo - Ngebel, Desa Candi Mulyo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, lima perwakilan warga yang difasilitasi jajaran Muspika Kecamatan Dolopo berdialog dengan perwakilan manajemen pabrik.
Kendati difasilitasi Muspika yang terdiri dari Camat Dolopo, Aris K, Kapolsek Dolopo, AKP Sumantri, dan Danramil Dolopo, Kapten Ali Subhan, dialog antara 5 perwakilan warga dan 4 orang perwakilan manajemen pabrik itu berlangsung alot dan memakan waktu hampir selama dua jam.Bahkan, sejumlah perwakilan warga nyaris terbawa emosi lantaran pihak manajemen perusahan tak kunjung segera menyetujui permintaan warga baik kemudahan Delivery Order (DO) gamblong (ampas ketela pohon) maupun jumlah yang dibutuhkan warga setiap hari itu. Awalnya manajemen hanya menjanjikan hanya 20 ton sehari untuk warga 5 dusun digilir. Akan tetapi, jumlah 20 ton selama hampir sepekan sekali dianggap perwakilan warga tidak mencukupi permintaan warga sekitar."Kalau hanya 20 ton sehari terus digilir di lima dusun, dapat jatah berapa per petani. Wong saya sebagai koordinator di dusun saya saja ada 63 petani yang membutuhkan gamblong. Untuk seorang bisa mengelolah (mengeringkan) gamblong 7,5 ton. Kalau hanya diberi 20 ton selama 5 hari sekali karena giliran jelas kami menolaknya. Lebih baik kami tak membeli atau mengambilnya," ucap salah seorang perwakilan warga, Ny Anna saat pertemuan itu, Rabu (17/9/2014).Karena keberatan, akhirnya salah seorang pimpinan Pabrik Tepung Tapioka PT Budi Acid Jaya, R Sunarko memastikan bakal mengirim 100 ton per hari dan akan dibagi untuk 5 dusun terdampak di sekitar pabrik itu."Ini kebijakan selama 7 hari ke depan. Selama menunggu keputusan harga gamblong Rp 1.000 per kilogram disetujui perusahaan pusat kami," tegasnya.Usai mendapatkan jawaban itu, perwakilan warga merasa lega dan menerima keputusan itu. Akan tetapi, salah seorang perwakilan warga, Siran mengaku keputusan itu harus dibuatkan surat pernyataan tertulis yang ditandatangani perwakilan warga, manajeman pabrik dan disaksikan Muspika Dolopo."Karena kami sanksi berkali-kali pertemuan selalu diingkari. Contohnya dulu DO dijanjikan lancar selesai dalam waktu 1 sampai 2 jam. Sekarang buktinya sampai 5 hari tak diproses. Termasuk pertemuan terakhir di kecamatan kemarin sampai sekarang DO masih sulit untuk warga," ungkapnya.Menurut Siran surat pernyataan itu, selain berisi pengiriman 100 ton gamblong per hari, juga harus disertai manajemen perusahaan mempermuda DO yang diajukan warga 5 dusun serta 7 hari kedepan mengenai harga gamblong yang diajukan pabrik pusat hasilnya apa pun disampaikan ke warga secepatnya."Kalau tak ada jaminan seperti ini, kami bisa diamuk warga yang menunggu diluar. Saya siap-siap saja tanda tangan," ucapnya.Sementara usai dibuatkan surat pernyataan yang ditandatangan warga diwakili Siran, manajemen pabrik diwakili, R Sunarko dan disaksikan muspika mulai Camat, Kapolsek dan Danramil Dolopo akhirnya perwakilan warga keluar kantor pabrik tepung tapioka itu dan menyampaikan hasil kesepakatan ke warga yang menunggu berjam-jam diluar pintu gerbang pabrik."Saya minta ini dijadikan dasar, surat pernyataan ada materainya. Tetapi ini berlaku hanya untuk 7 hari ke depan. Dan pengambilan jatah ampas (gamblong) 100 ton per hari mulai besok. Saya harap pertemuan selanjutnya tak usah membawa massa banyak. Karena pertemuan akan difasilitasi Kepal Desa Candi Mulyo di Kantor Balai Desa Candi Mulyo," pungkas Camat Dolopo, Arik K.




Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Bagikan Berita :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lensa Berita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger