Gudang Farmasi Dinkes Magetan Dibobol Maling

Gudang Farmasi Dinkes Magetan Dibobol Maling

, MAGETAN -  Pelaku pencurian di gudang farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) yang diduga lebih dari seorang yang masuk dan mencokel ruang laboratorium yang berada di belakang gudang obat ini  sangat ahli.
Karena polisi tidak menemukan satu pun bekas sidik jari di tempat kejadian perkara (TKP). Ini kejadian pencurian di gudang farmasi itu yang ketiga kalinya.Menurut Wahyu anggota satuan pengaman (Satpam) gudang farmasi menyebutkan pencurian itu diperkirakan masuk sudah menjelang salat Subuh sekitar 03.30 WIB."Saya sampai pukul 02.30 masih ngopi diluar bersama teman saya, juga Satpam,"ujar Wahyu kepada   seusai diinterogasi polisi. Minggu (21/9/2014).Dikatakan Wahyu, pelaku pencurian masuk ke halaman gudang farmasi lewat pagar belakang dengan cara menggunting kawat pagar berduri kemudian masuk ke gedung laboratorium."Masuk ke gedung laboratorium dengan cata mencongkel pintu utama dengan linggis,"kata Satpam bertubuh atletis ini seraya mengatakan selain ditemukan linggis, di TKP juga ditemukan sebilah senjata tajam jenis clurit.Dalam kejadian ini, sementara yang diketahui digondol pelaku berupa 3 unit komputer merek acer, 1 unit timbangan elektrik merek Ohaus,  dua buah mikroskop jenis olympus trinokuler dan olympus binokuler dan satu buah printer."Sementara untuk obat atau selain yang sudah diketahui itu, kini masih di listing. Untuk obat sementara belum diketahui, kebetulan pelaku juga tidak masuk di gudang obat,"kata Wahyu.Untuk kerugian material, pihak gudang farmasi masih meneliti kalau ada obat obatan yang dibawa pelaku yang memasuki gedung laboratorium dengan cara merusak ini."Kerugian materi, saya belum tahu. Karena memang bukan wewenang saya,"kata Wahyu.Kejadian ini menurut salah seorang pegawai Dinkes setempat yang tidak mau disebutkan identitasnya merupakan yang ketiga kalinya. Dua kali kejadian pencurian sebelumnya itu hingga kini belum tertangkap pelakunya. Ada dugaan, dua kali kejadian sebelumnya sama.pelakunya dengan yang ketiga ini."Mudah mudah yang ketiga ini bisa tertangkap. Kalau dilihat dari kerugian materi kemungkinan tidak terlalu besar. Tapi semua kan barang milik negara,"katanya.




Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com