, MALANG - Program pensiun dini yang ditawarkan PT Bentoel Internasional Investama Tbk kepada karyawannya, ternyata jauh target yang diharapkan. Dari sekitar 1.000 karyawan yang ditawari program tersebut, tercatat hanya 968 karyawan yang tertarik untuk mundur.Program perampingan perusahaan ini, ditawarkan hanya tiga hari sejak Senin (8/9/2014) - Rabu (10/9/2014). Senin lalu, mereka dikumpulkan untuk mendapat informasi program pensiun dini dan bisa langsung menantangani persetujuan untuk mundur, berikut menerima dana pesangon yang jumlahnya di atas aturan UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.Corporate Affairs Manager PT Bentoel Internansional Investama Tbk, Winny Soendaroe, menjelaskan meski program tersebut hanya diikuti 968 karyawan, perusahaan tidak akan membuka lagi penawaran serupa. Termasuk belum ada rencana Bentoel akan membuat program lainnya, guna mengurangi jumlah karyawannya yang mencapai sekitar 8.000 orang. "Program ini telah ditutup, karena memang hanya tiga hari. Belum ada program lainnya setelah ini,” jelas Winny kepada , Rabu (10/9/2014).Dikatakan, karyawan mendapat dana pesangon dengan cara ditransfer, setelah sebelumnya menandatangani surat pernyataan sukarela mundur. Jumlah yang diterima karyawan ini beragam. Namun Winny enggan menyebut total dana yang telah dikeluarkan, untuk 968 karyawan yang pensiun itu.Namun, Bentoel telah menyiapkan bekal agar karyawan yang pensiun ini bisa mandiri. Semula Bentoel menyediakan pelatihan dan konsultasi keuangan untuk mengatur dana pensiun mereka. “Namun, ada masukan dari karyawan agar mereka juga mendapat pelatihan terkait tata boga, tata busana, dan perbengkelan dan kami menyanggupi,” ujarnya. Pelatihan tersebut paling lambat akan digelar awal Oktober ini.Sebelumnya, Bentoel melakukan efisiensi dengan menawarkan program pensiun dini kepada sekitar 800 hingga 1.000 karyawannya di Pabrik Bentoel Jalan Raya Karanglo, Singosari Kabupaten Malang. Dari 11 perusahaan yang telah menggunakan mesin sigaret kretek mesin (SKM), efektivitas kerja karyawan digenjot hanya pada tiga perusahaan. Sebanyak 8 pabrik sisanya tetap beroperasi tetapi tidak optimal.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment