, SURABAYA - Pengamat industri otomotif, Yupito Muntono, mengatakan, kenaikan harga dari segmen LCGC belum tentu bisa mengurangi volume penjualan.Ia mengatakan, bila kenaikan harga hanya berkisar Rp 10 juta, bisa jadi LCGC masih punya basis penggemar yang setia. "Ingat, bahwa alasan orang memilih LCGC bukan semata-mata karena harga murah, tapi ada keistimewaan lain,” kata Yupito, Rabu (10/9/2014).Menurut Yupito, salah satu alasan orang membeli LCGC, adalah karena mobil ini mendapat insentif pajak. Bila pemerintah konsisten untuk tetap membuat LCGC mendapat keistimewaan ini, maka peminat LCGC, masih bisa besar. “Harga BBM juga sudah dipastikan akan naik. Mobil LCGC menawarkan irit bahan bakar. Jadi, banyak alasan orang masih menggemari mobil ini, tidak hanya soal harga,” ujar dia.Sebagaimana diketahui, Status LCGC yang dijual dengan harga maksimal Rp 95 juta off the road (OTR), hanya akan bertahan setahun. Desakan para pemegang merek untuk menaikkan harga ”mobil murah” kemungkinan besar akan disetujui pemerintah.Tuntutan ATPM tersebut, didasari Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau. Dalam peraturan tersebut disebutkan, harga jual OTR menyesuaikan indikator ekonomi, seperti besaran inflasi, kurs nilai tukar rupiah, dan/atau harga bahan baku.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Post a Comment